Views: 811
CIAMIS, JAPOS.CO – Lokakarya 3 Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 10 Tahun 2024 digelar dengan penuh semangat dan antusiasme di Kabupaten Ciamis. Acara ini diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) dengan tujuan membekali para guru penggerak dengan strategi dan wawasan baru dalam dunia pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Dr. Erwan Darmawan, S.STP., M.Si., dalam sambutannya sekaligus membuka acara secara resmi menekankan pentingnya filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. “Pendidikan bukan hanya transfer ilmu, tetapi juga pembentukan karakter yang kuat,” ujarnya sembari menambahkan bahwa pendidikan harus memerdekakan dan mengedepankan nilai-nilai kebangsaan.
Sementara itu, Asep Saprudin, S.T., M.Ak., yang mewakili Kepala BBGP sekaligus ketua pada program kegiatan lokakarya, memberikan sambutan yang hangat dan menekankan pentingnya peran pemimpin dalam pembelajaran.
Asep menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia yang telah bekerja keras untuk menyukseskan kegiatan lokakarya ini. “Mohon maaf, kepala BBGP tidak bisa hadir karena menghadiri kegiatan yang sama di kabupaten lain,” ujarnya.
Asep juga menyoroti pentingnya pengangkatan kepala dan pengawas sekolah berdasarkan data Dapodik yang terbaru. “Dari pusat melihat dari Dapodik, oleh karena itu, segera update karena ini sangat penting,” katanya.
Tema utama lokakarya ini adalah “Peran Pemimpin dan Pembelajaran,” yang bertujuan menghasilkan strategi pembelajaran berbasis diferensiasi dan berbagi praktik baik di kalangan guru. Dalam sesi diskusi, berbagai strategi inovatif dibahas, mulai dari penerapan pembelajaran diferensiasi hingga cara efektif dalam membimbing siswa dengan berbagai kebutuhan.
Salah satu poin penting yang disoroti adalah tentang pengangkatan kepala dan pengawas sekolah. Asep menekankan bahwa sesuai dengan peraturan tiga menteri, batas usia pengangkatan saat ini adalah 40 tahun, dan peraturan ini akan direvisi ke depan. Hal ini menjadi perhatian khusus karena mempengaruhi dinamika kepemimpinan di sekolah-sekolah.
Selain itu, lokakarya ini juga menampilkan sesi berbagi praktik baik di mana para guru penggerak dari berbagai daerah mempresentasikan inovasi dan pengalaman mereka dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah masing-masing. Sesi ini menjadi ajang inspiratif bagi peserta untuk saling belajar dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
Penanggung jawab acara dan sekaligus perwakilan yang mewakili kepala BBGP, menggarisbawahi pentingnya peran pemimpin pendidikan yang visioner dalam mendorong perubahan positif di sekolah-sekolah. “Seorang pemimpin harus mampu melihat potensi setiap siswa dan mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Asep.
Dengan berakhirnya Lokakarya 3 ini, diharapkan para guru penggerak Angkatan 10 dapat mengimplementasikan ilmu dan strategi yang telah mereka peroleh untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah masing-masing. “Lokakarya ini bukan hanya sebuah kegiatan, tetapi langkah nyata menuju transformasi pendidikan yang lebih baik di Indonesia, “ pungkasnya. (Mamay)