Scroll untuk baca artikel
BeritaDepok

PPDB SMAN 2024 di Depok: Siapa yang Bersalah atas Derita 51 Siswa yang Dicoret?

×

PPDB SMAN 2024 di Depok: Siapa yang Bersalah atas Derita 51 Siswa yang Dicoret?

Sebarkan artikel ini

Views: 952

DEPOK, JAPOS.CO – Carut-marut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMAN tahun 2024 di Kota Depok menyisakan duka mendalam bagi para siswa dan orang tua. Pencoretan 51 siswa dari beberapa SMAN di Kota Depok menimbulkan jeritan dan tangis, menyiratkan ketidakadilan yang dirasakan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Salah satu orang tua siswa mengungkapkan kepada media bahwa anaknya mengalami stres berat setelah mengetahui namanya dicoret dari daftar penerimaan SMAN. Isak tangis mewarnai suasana, menambah derita bagi para orang tua yang kini harus mencari alternatif pendidikan di saat PPDB telah usai dan sekolah sudah memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

“Saya binggung nasib anak saya,pihak sekolah tidak adil telah berbuat dzolim pada anak saya,anak jadi trauma dan stres mengetahui namanya dicoret oleh sekolah” ujar salah satu orang tua siswa yang namanya nga mau disebutkan dihalaman SMAN 1 Depok,Selasa ( 16/7/2024)

Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat mencoret 51 siswa yang diterima melalui Jalur Prestasi karena ditemukan memanipulasi nilai. Tindakan ini diambil setelah menerima instruksi dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Itjen Kemendikbudristek) terkait temuan manipulasi nilai tersebut.

Keputusan pencoretan diambil melalui rapat yang melibatkan Disdik Jabar, Disdik Kota Depok, perwakilan SMAN di Kota Depok, Inspektorat Pemerintah Kota Depok, Ombudsman, dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Dalam rapat tersebut, diputuskan untuk mencoret 51 siswa yang telah diterima melalui Jalur Prestasi pada PPDB Online 2024 jenjang SMAN di Kota Depok.

Plh Kepala Disdik Jabar, Ade Afriandi, mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, PPDB SMAN/SMKN mencoret 274 siswa yang terbukti melakukan kecurangan. Sebanyak 223 siswa dicoret pada tahap I Jalur Zonasi karena manipulasi Kartu Keluarga (KK), dan 51 siswa di Kota Depok dicoret karena manipulasi nilai untuk Jalur Prestasi.

“Pada tahap I Jalur Zonasi, kami mencoret 223 siswa yang terbukti manipulasi KK. Sedangkan di Kota Depok, kami mencoret 51 siswa karena manipulasi nilai. Total keseluruhan ada 274 siswa di Jawa Barat yang dicoret,” jelas Ade.

Ade menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak menoleransi segala bentuk kecurangan pada PPDB 2024. Bahkan, jika calon peserta didik telah dinyatakan lulus namun terbukti curang, maka mereka akan langsung dicoret dari PPDB.

“Dengan dicoretnya 51 siswa, mereka akan digantikan oleh siswa dengan peringkat di bawahnya. Kami sedang melakukan sinkronisasi data di 8 SMAN,” terangnya.

Adapun 51 siswa yang dicoret tersebut berasal dari beberapa SMAN di Kota Depok dengan rincian sebagai berikut:
1. SMAN 1 Depok: 21 siswa
2. SMAN 2 Depok: 2 siswa
3. SMAN 3 Depok: 5 siswa
4. SMAN 4 Depok: 1 siswa
5. SMAN 5 Depok: 4 siswa
6. SMAN 6 Depok: 9 siswa
7. SMAN 12 Depok: 5 siswa
8. SMAN 14 Depok: 4 siswa

“Sebenarnya kasihan anaknya. Sekolah yang melakukan ini atas persetujuan atau permintaan orang tua. Sangat menciderai psikologis anak. Sekarang sekolah masih diperiksa Itjen Kemendikbudristek,” ungkap salah satu kepala sekolah di Kota Depok yang tidak bersedia disebut namanya.

Kabid Kesiswaan SMP Disdik Kota Depok, Joko Sutrisno, menegaskan bahwa 51 siswa yang dicoret akan dibantu untuk mencari sekolah swasta. “Kami bertanggung jawab untuk membantu 51 siswa yang dicoret agar dapat segera bersekolah, dengan difasilitasi ke sekolah swasta bagi yang belum mendapatkan sekolah,” terangnya.

Kepala Disdik Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah, menyatakan bahwa kejadian pencoretan 51 siswa dari 8 SMAN tersebut akan dijadikan pembelajaran dan evaluasi. “Kami akan melakukan pembinaan karakter dan manajemen satuan pendidikan sebagai sanksi kepada para guru dan satuan pendidikan,” tegasnya.(Joko Warihnyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *