Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJawa BaratPENDIDIKAN

Tak Kondusif Di SMAN 9, Plh. Kadisdik Jabar Diminta Turun Tangan

×

Tak Kondusif Di SMAN 9, Plh. Kadisdik Jabar Diminta Turun Tangan

Sebarkan artikel ini

Views: 1K

BANDUNG, JAPOS.CO – Sengkarut di SMA Negeri 9 Bandung tak kunjung selesai. Pasca kasus pemalsuan surat domisili untuk PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) 2023, dan pencopotan Ketua PPDB dan Ketua Komite Sekolah saat itu hingga saat ini masih saja sekolah yang terletak di kawasan Landasan Udara Husein Sastranegara itu tak kondusif. Untuk itu, banyak harapan Plh. Kadisdik Jabar turun tangan menyelesaikan masalah yang berpotensi mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah tersebut.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

“Suasana tidak kondusif disebarkan oleh kelompok yang menciptakan perpecahan di SMA Negeri 9 Bandung. Ada kelompok sakit hati karena dicopot wewenangnya dalam PPDB. Bahkan para tenaga guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ada yang menolak untuk membantu jadi anggota PPDB 2024. Selagi mantan Ketua PPDB 2023 yang telah dicopot pak Tanu masih belum dimutasikan suasana akan tetap tidak akan kondusif. Mungkin Tanu merasa kehilangan betul posisi dia yang selama 8 tahun sebagai Ketua PPDB di SMAN 9. Dia tidak ikhlas dan sudah lama menikmati posisi itu”, urai sumber JAPOS.CO (11/7).

Seperti diberitakan sebelumnya, mantan Ketua PPDB 2023, Tanu Patrayana menjawab JAPOS.CO, membantah dia ikut intervensi kegiatan PPDB  apalagi memecah belah. “SMA Negeri 9 adalah rumah saya. Saya sudah lama mengabdi disana, jadi gak mungkinlah saya merusaknya. Terkait Surat Keterangan Domisili palsu pada PPDB 2023 lalu saya tidak terlibat. Saya bekerja sesuai arahan pak Andang sebagai Kepala Sekolah. Saya juga tidak pernah diperiksa oleh baik Polda Jabar maupun Polrestabes Bandung. Pak Andang yang diperiksa oleh kepolisian “, tandas Tanu.

Kadisdik Jabar sebelumnya Wahyu Mijaya terlihat tak berdaya dan membiarkan permasalahan yang jelas jelas pidananya. “Untung ada ketegasan dari Pak Pj. Gubernur Jabar yang mencopot Wahyu Mijaya. Namun masalah masih tetap membuat tidak kondusifnya SMAN 9 walau Kepala Sekolah sudah pensiun. Tanu Patrayana yang saat itu disebut-sebut terkait kasus pemalsuan 8 Surat Keterangan Domisili itu tidak dimutasikan dan selalu menciptakan ketidak kondusifan. Biangnya ketidak kondusifan di sekolah itu yaa Tanu yang masih berharap punya wewenang banyak di SMAN 9”, ungkap sumber. @lf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *