Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

Eks Napiter Penyerangan Mako Brimob Asal Ciamis Ikrar Setia ke NKRI

×

Eks Napiter Penyerangan Mako Brimob Asal Ciamis Ikrar Setia ke NKRI

Sebarkan artikel ini

Views: 853

CIAMIS, JAPOS.CO – Siska Nur Azizah (SNA) mantan narapidana teroris (Napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ikrar tersebut dilaksanakan di Mapolres Ciamis, beberapa waktu lalu dan dihadiri berbagai pihak.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Diketahui Siska Nur Azizah ditangkap setelah melakukan penyerangan ke markas Brimob pada 2018 lalu. Siska Nur Azizah diketahui juga saat ditangkap tercatat merupakan warga Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis.

Selain membacakan ikrar setiap kepada NKRI, Siska Nur Azizah juga memberi hormat kepada bendera merah putih yang ada di dalam ruangan Mapolres Ciamis.

Kapolres Ciamis, AKBP Akmal bersyukur dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Siska Nur Azizah yang telah berkomitmen untuk setia kepada NKRI. Menurut Akmal, menghormati keberagaman dan melaksanakan ajaran agama dengan benar sangat penting guna mencegah radikalisme.

“Semoga dengan kegiatan ini bisa menjadi bekal untuk kita semua untuk diterima kembali di masyarakat dan juga menjadi warga negara yang baik,” ungkapnya.

AKBP Akmal mengatakan, Siska Nur Azizah kini telah menyadari atas apa yang dilakukannya bertentangan dengan azas NKRI. Sebelumnya yang bersangkutan masuk organisasi JAT.

“Pastinya kita pantau, kerja sama dengan Densus 88, BNPT. Kami akan berkomunikasi kembali untuk kembali dan diterima di masyarakat. Bhabinkamtibmas dan Babinsa ke sana membantu yang bersangkutan supaya bisa membaur kembali. Yang bersangkutan juga mengajak teman-temannya untuk kembali ke pangkuan NKRI. Dia sendiri, bagian suaminya pun tidak terlibat,” katanya.

Siska Nur Azizah, Eks Napiter, mengaku ikrar tersebut atas kesadaran dirinya sendiri. Sebelumnya ia juga banyak mendapat pencerahan dari BNPT. Menurutnya, peran suami pun sangat besar yang membuatnya memutuskan untuk mengucapkan ikrar setia terhadap NKRI.

“Suami sangat berperan. Sering berdiskusi sama suami sehingga mendapat kesimpulan yang baik. Yang sampai saya memutuskan. Kalau masalah pemahaman kan mungkin bersih dari paham radikal itu setahun lalu. Mungkin momennya saja ikrarnya sekarang,” jelasnya.

Siska juga mengajak teman-temannya yang lain untuk mengikuti jejaknya. Meski pun sudah berbeda pemahaman yang penting tetap bersaudara.

“Saya berharap teman-teman nanti bisa suatu saat menyadari Islam itu sangat luas. Jangan sampai kita membaca satu atau dua artikel, kitab dari ustaz yang mungkin eksklusif kemudian menyimpulkan jadi sebuah kebenaran,” katanya.

Siska juga menyarankan agar lebih melek literasi dan lebih berpikir kritis agar tidak terjerumus kepada paham radikal. “Jangan sampai kita terjebak dalam satu hal yang menjadikan kita susah sendiri,” ujarnya.

Menurut Siska dalam hal pemahaman ini bukan proses yang mudah. Namun untuk mengatasinya, jangan pernah menutup komunikasi atau menghakimi sehingga akan mendapatkan titik terang.

“Dari 2016 sampai 2018 (mendapat pemahaman). Kemudian di tahun 2018 ditangkap, habis itu pulang Januari 2021. Sudah tiga tahun lalu,” pungkasnya. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *