Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Tengah

Bupati Fadia Arafiq: Pemkab Pekalongan Bangun 100 Unit Perumahan Dan Rehabilitasi Dukuh Simonet

×

Bupati Fadia Arafiq: Pemkab Pekalongan Bangun 100 Unit Perumahan Dan Rehabilitasi Dukuh Simonet

Sebarkan artikel ini

Views: 887

KAJEN, JAPOS.CO – Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan perumahan relokasi bagi warga Dukuh Semonet yang terkena dampak rob yang cukup parah hingga rumah -rumah milik warga di dusun tersebut tenggelam rata dengan laut  sejak tahun 2019 lalu  di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, kabupaten Pekalongan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan rehabilitasi rumah bagi korban bencana sebesar Rp 75 juta, pemberian 40 unit kendaraan roda tiga, dan penanaman 90 pohon dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Kabupaten Pekalongan.

Bupati Fadia dalam sambutannya menyampaikan keseriusan Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam menanggapi dampak bencana rob yang telah menghantam Dukuh Semonet sejak tahun 2019.

“Tidak hanya sebatas memberikan tempat tinggal, kami juga berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan dukungan sarana dan prasarana perumahan, mulai dari pembangunan jalan, air minum, sanitasi, dan listrik agar warga dapat kembali hidup secara mandiri dan produktif,” ujarnya.

Selain itu, Pemkab Pekalongan juga akan menyelenggarakan kegiatan berupa pembinaan dan pelatihan bagi warga terdampak relokasi yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah termasuk dari unsur swasta.Proyek relokasi perumahan warga terdampak semonet dilakukan di atas tanah hibah seluas lebih dari satu hektar untuk membangun 100 unit rumah dengan anggaran mencapai 14,7 miliar Rupiah.

Bupati menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah turut serta dalam mendukung upaya relokasi dan rehabilitasi ini,

“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengucapkan terimakasih serta apresiasi yang sebesar – besarnya kepada semua pihak diantaranya Kementerian PUPR RI melalui Dana DAKnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui APBD Provinsinya,  serta para donatur dari Lazizmuh, Laziznu, Basnaz dan lembaga-lembaga lainnya yang telah berkontribusi dalam upaya relokasi warga Dukuh Semonet serta pemberian bantuan pada hari ini,” kata Fadia Arafiq  usai penanaman pohon di area relokasi Rabu waktu setempat (26/6/2024).

Bupati Fadia berharap bahwa relokasi ini akan menjadi langkah awal bagi 100 Kepala Keluarga untuk memulai hidup baru yang lebih aman dan layak. Selain itu, Ia juga berharap agar bantuan lainnya yang diberikan dalam acara tersebut seperti bantuan kendaraan roda tiga pengangkut sampah dapat bermanfaat untuk desa-desa yang menerimanya.

“Dengan adanya bantuan motor untuk mengambil sampah di desa-desa diharapkan semua sampah di desa-desa tidak kelihatan lagi, rapi, bersih, kita bisa menjaga kesehatan kita dengan menjaga kebersihan,” tutupnya.

Dukuh Simonet Terdampak Rob Cukup Parah

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar bersama Kepala DPU Taru dan Kepala BPBD Kab. Pekalongan Senin 3 Juli tahun 2023 lalu  meninjau secara langsung kondisi Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto yang merupakan salah satu daerah terdampak bencana rob terparah di Kabupaten Pekalongan.

Sebanyak 66 KK warga Simonet dan 30 KK warga bantaran Sungai Mrican dan Sungai Buanga Pekuncen akan segera direlokasi ke tempat baru di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto. Di tanah seluas lebih kurang 1 Hektar tersebut, Pemkab Pekalongan akan memberikan hunian baru seluas masing – masing 64 M² untuk setiap KK, lengkap dengan fasilitas umum dan sosial serta pengurusan Sertifikat Hak Milik (SHM).

“Pemilihan tempat relokasi dari awal telah melibatkan warga, dan pemerintah tentunya tidak hanya memikirkan hal yang terkait fisik semata, namun kami juga mengupayakan konsep mata pencaharian berkelanjutan bagi warga yang direlokasi, pemerintah pasti akan mendiskusikan hal tersebut dengan warga, dan saat ini pemerintah sedang berkolaborasi dengan Lembaga Mercy Corp untuk mengkaji hal tersebut, untuk menentukan apakah nantinya warga mau berganti mata pencaharian atau tidak karena warga juga harus beradaptasi dengan tempat yang baru terkait perubahan – perubahan yang ada,” terang Akbar menutup keterangannya usai melakukan tinjauan.(sofi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *