Views: 984
JAKARTA JAPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional XVI APKASI Tahun 2024, APKASI Otonomi Expo 2024, dan APKASI Procurement Network 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (10/07/24). Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri dan bupati dari seluruh Indonesia, dengan tujuan mendorong sinergi kebijakan pusat dan daerah serta mempromosikan produk unggulan daerah.
Ketua Umum APKASI, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, dalam sambutannya mengapresiasi perhatian Presiden Jokowi terhadap APKASI. Dia menegaskan bahwa Rakernas APKASI 2024 akan mengevaluasi program kerja organisasi dan menyusun rekomendasi strategis untuk pemerintah. Sementara APKASI Otonomi Expo 2024 bertujuan mempromosikan produk daerah dan peluang investasi, serta APKASI Procurement Network 2024 akan meningkatkan serapan anggaran pemerintah daerah melalui belanja barang atau jasa.
Selama dua periode pemerintahan Presiden Jokowi, berbagai kebijakan dan reformasi signifikan telah diterapkan, seperti penyederhanaan birokrasi, digitalisasi layanan publik, dan pembangunan infrastruktur yang masif. Proyek strategis nasional yang telah selesai, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan, telah meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Presiden Jokowi mengingatkan tantangan global yang dihadapi, seperti krisis kesehatan dan fluktuasi harga, namun Indonesia tetap mampu mencatat pertumbuhan ekonomi 5,11 persen di kuartal pertama 2024. Dia menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi di pemerintahan daerah untuk bersaing secara global dan mengajak kepala daerah mengembangkan potensi lokal di sektor pangan, energi, industri, teknologi, dan pariwisata.
APKASI menyematkan medali penghargaan kepada Presiden Jokowi sebagai “Bapak Pemerataan Pembangunan Daerah” atas kontribusinya dalam membangun pondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045. Presiden juga mengajak daerah untuk mengemas potensi wisata alam Indonesia dengan lebih baik, mencontoh kesuksesan negara lain dalam menarik wisatawan berkualitas tanpa mengorbankan kelestarian alam dan kearifan lokal.
Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi daerah untuk bangkit dan menggerakkan perekonomian lokal melalui sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah.(YN)