Scroll untuk baca artikel
BeritaRiau

Dugaan Korupsi Perbaikan Toilet di Bapenda Pekanbaru, Polisi Periksa 7 Saksi

×

Dugaan Korupsi Perbaikan Toilet di Bapenda Pekanbaru, Polisi Periksa 7 Saksi

Sebarkan artikel ini

Views: 1.1K

PEKANBARU, JAPOS.CO – Dugaan kasus korupsi terkait perbaikan toilet di Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pekanbaru kini tengah didalami oleh Polresta Pekanbaru. Hingga saat ini, pihak kepolisian telah memeriksa tujuh orang saksi dalam penyelidikan tersebut.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana, mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah mendalami kasus dugaan korupsi ini setelah menerima laporan yang masuk.

“Kita dalami berkaitan dugaan korupsi toilet di kantor Bapenda Pekanbaru. Kita usut setelah kita terima laporan,” ujar Bery pada Kamis (4/7/2024).

Perbaikan toilet di Kantor Bapenda Pekanbaru dianggarkan pada tahun 2023. Namun, belakangan muncul dugaan bahwa proyek tersebut fiktif. Dari tujuh saksi yang diperiksa, salah satunya adalah Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Pekanbaru, Ade Rinaldi. “AD sudah kita periksa,” imbuh Bery.

Selain memeriksa saksi-saksi, polisi juga berencana memeriksa pihak rekanan yang terlibat dalam perbaikan toilet tersebut. “Kita jadwalkan dalam waktu dekat pihak rekanan akan kita mintai keterangan,” paparnya.

Dalam upaya menghitung nilai kerugian negara akibat dugaan korupsi ini, pihak kepolisian telah melakukan koordinasi dengan Inspektorat. “Kita juga telah melakukan koordinasi dengan Inspektorat untuk menghitung nilai kerugian negara dalam dugaan ini,” kata Bery.

Kasus dugaan korupsi ini menjadi perhatian publik, terutama karena melibatkan proyek perbaikan fasilitas umum yang seharusnya memberikan manfaat bagi pegawai dan masyarakat yang berkunjung ke Kantor Bapenda Pekanbaru. Penyidik Polresta Pekanbaru berupaya untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa pihak-pihak yang terlibat bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Korupsi merupakan salah satu masalah besar yang menggerogoti pembangunan dan pelayanan publik di Indonesia. Oleh karena itu, penanganan kasus seperti ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah terjadinya praktik korupsi serupa di masa mendatang.

<span;>Dalam kasus ini, peran Inspektorat sangat penting dalam menentukan nilai kerugian negara. Hasil audit dari Inspektorat akan menjadi dasar bagi penyidik untuk melanjutkan proses hukum terhadap para pihak yang terbukti terlibat dalam dugaan korupsi ini.

Masyarakat berharap agar proses penyelidikan dan penindakan terhadap kasus dugaan korupsi perbaikan toilet di Bapenda Pekanbaru ini dapat berjalan transparan dan adil. Publik juga menunggu hasil dari penyelidikan ini untuk mengetahui sejauh mana kerugian negara yang ditimbulkan serta siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut.

Sebagai upaya preventif, diharapkan ke depan pengawasan terhadap proyek-proyek pemerintah, terutama yang berkaitan dengan anggaran daerah, dapat diperketat. Hal ini penting agar dana yang dialokasikan untuk pembangunan dan perbaikan fasilitas umum benar-benar digunakan sesuai peruntukannya dan tidak disalahgunakan.

Kasus dugaan korupsi ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak, baik di pemerintahan maupun masyarakat, untuk selalu menjaga integritas dan transparansi dalam setiap tindakan dan kebijakan yang diambil. Dengan demikian, pembangunan yang berkelanjutan dan pelayanan publik yang baik dapat tercapai, serta kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dapat terjaga.

Penanganan kasus dugaan korupsi ini masih terus berlanjut. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas dan menindak tegas siapapun yang terbukti bersalah, sesuai dengan hukum yang berlaku.

Polresta Pekanbaru mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi tambahan terkait kasus ini untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang. Kerjasama antara aparat penegak hukum dan masyarakat sangat diperlukan untuk memberantas korupsi dan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan.

Dengan terus mengawal proses hukum yang berlangsung, diharapkan kasus ini dapat diselesaikan dengan tuntas dan memberikan keadilan bagi semua pihak. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang, dan pembangunan serta pelayanan publik dapat berjalan dengan baik tanpa ada praktik-praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat.(AH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *