Scroll untuk baca artikel
BeritaTangerang

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Adakan Sosialisasi Panduan MPLS 2024

×

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Adakan Sosialisasi Panduan MPLS 2024

Sebarkan artikel ini

Views: 1.4K

TANGERANG, JAPOS.CO – Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang mengadakan kegiatan Sosialisasi Pedoman Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berorientasi Pembelajaran Menyenangkan dan Advokasi Transisi PAUD-SD. Hal tersebut diungkapkan H Dadan Gandana SSTp Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Syafana Islamic School yang beralamat di Jl. Telaga Serpong Raya, Curug Sangereng, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten pada hari Rabu(26/6).

Kegiatan dihadiri oleh 165 peserta, terdiri dari: K3S Kabupaten Tangerang, Pengawas TK dan SD, Pemilik PAUD, Ketua Gugus SD se-Kabupaten Tangerang dan Narasumber dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan Banten.

“Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) menekankan pentingnya saling menghargai, menghormati keanekaragaman, kesantunan, kedisplinan hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan peserta didik yang memiliki nilai integritas, etos kerja serta semangat gotong-royong,” terangnya.

“Pendidikan yang menyenangkan harus dimulai sejak pertama kali peserta didik masuk sekolah. Jika sejak awal peserta didik merasa tidak nyaman, maka hal ini akan terbawa ke jenjang pendidikan selanjutnya bahkan sampai akhir,” lanjut Dadan.

Dadan Gandana menyoroti beban kerja yang dirasakan oleh Kepala Sekolah dan guru-guru.

“Beban kerja yang ada selama ini dirasa sangat membebani Kepala Sekolah dan guru, terutama  dengan  banyaknya laporan yang harus disusun, ” tambahnya.

Dadan juga menghimbau kepada Kepala Sekolah dan guru untuk berkolaborasi dengan masyarakat dalam menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan bagi peserta didik, juga penting menyenangi pekerjaan untuk mengatasi segala hambatan, tantangan dan rintangan yang ada.

“Kita mengawali MPLS dengan Gerakan Sekolah Menyenangkan. Konsep Dasar akan disampaikan oleh Narasumber, namun bagaimana menjabarkan konsep tersebut teman-teman sudah tahu dan paham serta pasti sudah memiliki kosep yang lebih sesuai dengan kondisi dan situasi sekolah masing-masing. Tetap semangat menjadi Pejuang-Pejuang Bangsa menyongsong tahun Emas 2045. Karena anak-anak Bangsa hari ini menjadi tanggungjawab kita untuk mempersiapkan dan menciptakan pemimpin-pemimpin bangsa di era kejayaan Indonesia tahun Emas 2045,” tegas Dadan diakhir sambutannya.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Dilly Windu Rezeki sebagai Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabid SD).

Dalam pemaparan Kabid SD menekankan pentingnya transisi dari PAUD ke SD sebagai tahap awal yang memotivasi anak-anak dalam jenjang lanjutan pendidikan.

“Transisi ini sangatlah penting. Oleh karena itu, kami telah menyusun Buku Saku MPLSD 2024 sebagai panduan yang dapat diimplementasikan pada saat proses pelaksanaan MPLSD Tahun Ajaran 2024/2025, ” jelas Dilly.

Kegiatan ini bertujuan agar para guru di jenjang SD dapat memahami dan menyusun rancangan kegiatan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan guna menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan menyenangkan di setiap sekolah.

Dengan adanya Buku Saku MPLSD 2024, diharapkan para guru dapat lebih mudah mengimplementasikan metode-metode pelajaran yang mendukung transisi yang mulus dari PAUD ke SD.

“Tindaklanjut dari kegiatan ini akan dilakukan pengimbasan pada tanggal 10 dan 11 Juli 2024 di 29 titik, 2730 sekolah melalui 91 Gugus Sekolah se-Kabupaten Tangerang, ” tambah Dilly.

Dalam kesempatan berdialog dengan Prof. Rizal yakni pencetus Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) sebagai Narasumber. Berpesan agar ketika Prof. Rizal menjabat di Departemen Pendidikan birokrasi akan dikurangi alias dipangkas.

“Bagaimana kita bisa membangun konsep dan program pendidikan yang menyenangkan bagi peserta didik, kalau Kepala Sekolah dan guru dibebankan tugas dan pelaporan, PMM dan sebagainya yang akan menyita waktu. Kalau Kepala Sekolah, Ketua Gugus dan Guru-guru sudah merasa tidak senang,  bagaimana membuat sekolah menyenangkan.Makanya Kadisnya belaga senang atau dipaksa senang, ” kelakarmya.(GUNS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *