Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

Tekan Stunting Dinkes Ciamis Ajak Ibu Hamil Periksa Kesehatan

×

Tekan Stunting Dinkes Ciamis Ajak Ibu Hamil Periksa Kesehatan

Sebarkan artikel ini

Views: 927

CIAMIS, JAPOS.CO – Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, menyebut gizi buruk pada anak merupakan awal dari stunting. Karena itu, Dinkes Ciamis meminta ibu hamil tidak malas memeriksa kehamilannya untuk mencegah stunting. Salah satunya bisa datang ke Posyandu untuk memeriksa kehamilan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, dr. Yoyo, M.M.Kes, melalui Kepala Bidang Kesmas Dinkes Ciamis, dr Eni Rochaeni, mengatakan, Posyandu di setiap desa dan kecamatan akan memeriksa ibu hamil 6 kali selama masa kehamilannya. “Maka bagi ibu hamil jangan takut untuk memeriksakan kesehatannya selama kehamilan,” kata dr Eni.

Eni mengungkapkan, sekitar 90 persen ibu hamil di Kabupaten Ciamis terus diperiksa pada tahun 2024. Meskipun ada juga ibu hamil yang tidak terpantau. “Untuk di Kabupaten Ciamis sudah sekitar 90 persen ibu hamil yang terpantau dan terus diperiksa tahun 2024 ini, namun ada sekitar 10 persen bumil yang tidak terdata karena mereka KTP Ciamis, akan tetapi tinggal di luar Ciamis,” ungkapnya.

Pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil, lanjut dr. Eni, merupakan salah satu upaya Dinkes Ciamis dalam menekan angka stunting. Dinas Kesehatan sendiri tergabung dalam Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS). “Jadi untuk pelayanan kesehatan tupoksinya ada di Dinas Kesehatan,” ujarnya.

Pelayanan kesehatan tersebut termasuk pemeriksaan ibu hamil, remaja putri, hingga calon pengantin. “Remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil itu yang kita pantau terus dan sesudah melahirkan, sehingga terdata dengan baik bayi yang lahir di Kabupaten Ciamis. Sementara pelayanan kesehatan di Posyandu bukan hanya pemeriksaan kesehatan, tetapi juga pemberian asupan gizi seimbang. Ini menjadi faktor utama, makanya dokter spesialis anak dan spesialis gizi menjadi bagian dalam sosialisasi penanganan stunting,” jelasnya.

Bahkan pasca melahirkan, kata dr. Eni, bayi harus menerima ASI eksklusif selama 6 bulan. “Termasuk diberi imunisasi, pemberian vitamin A, pemberian makanan tambahan ASI yang jelas, asupan protein yang cukup. Itu menjadi tupoksi yang dilakukan Dinas Kesehatan Ciamis saat ini,” katanya.

Menurutnya, stunting berawal dari gizi buruk. Maka untuk mengatasinya diperlukan penanganan preventif terhadap keluarga yang berisiko. “Karena stunting awalnya dari gizi buruk, maka kita tangani masalah ini secara preventif terhadap keluarga berisiko, dan kita juga tidak henti mensosialisasikan cegah anemia ke sekolah-sekolah SMP dan SMA,” ujar dr. Eni.

Kepala Dinkes Ciamis, dr Yoyo menandaskan, indikator penanganan stunting ada 65 bagian dan 29 diantaranya dilakukan  langsung oleh Dinas Kesehatan. “Dari 29 indikator yang ditangani Dinas Kesehatan diantaranya Pemberian obat pencegah anemia bagi remaja putri, penanganan ibu hamil dan pelayanan pasca melahirkan seperti memasang alat kontrasepsi,” tandasnya. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 109 BELITUNG, JAPOS.CoBawaslu Belitung Tindak Tegas Pelanggaran Aturan Kampanye Pilkada Panasnya suhu politik kampanye Pilkada Kabupaten Belitung tahun 2024, Bawaslu mengingatkan masing-masing Paslon mematuhi aturan dan ketentuan kampanye.Advertisementscroll kebawah…