Views: 290
DEPOK, JAPOS.CO – Universitas Indonesia (UI) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan pendidikan dengan menjadi tuan rumah THE Digital Universities Asia 2024. Konferensi internasional ini, yang bekerjasama dengan Times Higher Education (THE), penyedia data terkemuka untuk universitas-universitas terbaik di dunia, akan berlangsung di The Westin Resort Nusa Dua, Benoa Bali pada 1-3 Juli 2024.
Mengangkat tema “Inclusive Education for The Digital Age,” acara ini diharapkan menjadi ajang pertukaran ilmu dan strategi terbaik dalam menghadapi tantangan transformasi digital di bidang pendidikan.
Acara ini akan dibuka dengan keynote speech dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, yang akan berbicara tentang “Driving Reform With Educational Technology.” Dilanjutkan dengan pemaparan dari Dekan Fakultas Artificial Intelligence (AI) dan Robotic Raffless University Iskandar Malaysia, Sasa Arsovski, yang akan menyampaikan materi bertajuk “Human-Powered Futures: Where Mind Meets Machine.”
Rektor UI Prof Ari Kuncoro SE MA PhD, menyatakan, “Di dunia yang berubah dengan cepat saat ini, peran pendidikan tinggi mengalami transformasi besar. Teknologi digital telah menjadi kekuatan pendorong di balik evolusi ini, dan merupakan kehormatan bagi UI untuk mengeksplorasi potensi besarnya dalam membentuk universitas masa depan. Konferensi ini akan mempertemukan para pembicara inovatif di bidang pendidikan tinggi yang diharapkan mampu memberikan gagasan dan solusi di tingkat global.” kata Rektor UI Prof Ari Kuncoro, SE MA PhD,Sabtu 29 Juni 1024
Selain itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi RI, Prof. rer nat Abdul Haris, akan memberikan sambutan pembuka bersama Rektor UI dan President Asia Pacific Accreditation and Cooperation (APAC) THE, Simone Dilena.
Narasumber lainnya yang akan hadir termasuk Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Ibu Kota Nusantara (IKN), Prof. Mohammed Ali Berawi, MEng Sc PhD, Ketua UI Greenmetric, Prof. Riri Fitri Sari, MM MSc dan Area Director South-East Asia Turnitin, Jack Brazel.
Lebih dari 80 narasumber akan berpartisipasi dalam lebih dari 30 sesi yang membahas berbagai tema seperti “How to Leverage AI and World-Class Content for Transformative Teaching and Learning,” “How to Promote Digital Literacy Among Staff and Faculty,” dan “How to Build a Cybersecure Campus for Everyone.”
THE Digital Universities Asia tidak hanya akan menjadi ajang bagi para pemimpin perguruan tinggi, pembuat kebijakan, pelaku industri, serta inovator dan start-up dari berbagai negara di Asia untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga membahas strategi terbaik dalam menghadapi tantangan transformasi digital.
Konferensi ini akan menunjukkan bagaimana sektor pendidikan tinggi di Asia dapat memanfaatkan kekuatan AI dan teknologi inovatif untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan memberdayakan.
Selain itu, acara ini juga akan mengupas bagaimana institusi dapat mengubah dan memberdayakan staf, dosen, dan mahasiswa dengan keterampilan digital yang diperlukan untuk berkembang dalam masyarakat yang semakin didominasi oleh teknologi.
Konferensi ini terbuka untuk umum setelah melakukan registrasi melalui laman https://www.timeshighered-events.com/digital-universities-asia-2024/home. Selain diskusi panel, acara ini juga akan menampilkan booth informasi dari berbagai universitas di Asia dan start-up yang memamerkan produk inovasi terkini.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP), Dra Amelita Lusia MSi mengatakan bahwa pemilihan Bali sebagai lokasi penyelenggaraan konferensi ini tidak hanya karena daya tarik wisatanya, tetapi juga untuk menjadikannya sebagai hub kolaborasi n-helix dalam rangka menjawab tantangan transformasi digital di pendidikan tinggi.
“Melalui konferensi ini, Bali akan menjadi pusat kolaborasi yang menjawab tantangan transformasi digital di pendidikan tinggi,” ujarnya.
Dengan kehadiran lebih dari 80 narasumber dan 30 sesi diskusi, THE Digital Universities Asia 2024 diharapkan mampu menghasilkan berbagai gagasan dan solusi inovatif yang dapat diterapkan di seluruh Asia, sekaligus memperkuat posisi UI sebagai pelopor dalam transformasi pendidikan tinggi di era digital.(Joko Warihnyo)
