Scroll untuk baca artikel
BeritaDepok

Ketahanan Pangan dan Inflasi: Danrem 051/Wijayakarta Tinjau Lahan Urban Farming di Depok

×

Ketahanan Pangan dan Inflasi: Danrem 051/Wijayakarta Tinjau Lahan Urban Farming di Depok

Sebarkan artikel ini

Views: 912

DEPOK, JAPOS.CO – Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan dan mengatasi inflasi, Danrem 051/Wijayakarta Brigjen TNI Riyanto SIP, bersama Dandim 0508/Depok Letkol Inf Imam Widhiarto dan Ketua Komunitas Kampung Kita Depok (K3D) Pakdek Bowo, mengunjungi lahan pertanian urban farming seluas dua hektar di Jalan Raya Ir. Juanda, Kecamatan Sukmajaya, Depok, pada Selasa (25/6/2024).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Lahan yang sebelumnya merupakan lahan tidur dan sering menjadi tempat kumuh serta rawan kejahatan, kini telah berubah menjadi lahan produktif. Dalam waktu satu bulan, lahan tersebut berhasil ditanami bawang merah berkat kolaborasi antara Dandim 0508/Depok dan berbagai pihak terkait.

Danrem 051/Wijayakarta menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari tindak lanjut program urban farming dari Pangdam Jaya.

“Kami menindaklanjuti program dari Pangdam Jaya yang didukung oleh para Dandim. Korem 051 telah mengembangkan pemanfaatan lahan-lahan terbengkalai dan lahan tidur menjadi lahan produktif.

Saat ini, kami telah mengembangkan 48 hektar lahan dengan hasil yang sangat memuaskan, terutama dengan program unggulan bawang merah,” ujar Brigjen TNI Riyanto kepada group media Jaya Pos, Selasa (25/6).

Dalam penjelasannya, Danrem 051/Wijayakarta menyebutkan bahwa setiap hektar lahan mampu menghasilkan sekitar 10 ton bawang merah. Pengembangan lahan urban farming di berbagai wilayah terus berlanjut, termasuk di Depok yang telah berhasil menanam bawang merah di lahan seluas dua hektar.

Program urban farming ini merupakan hasil kolaborasi dengan banyak pihak, termasuk komunitas lokal. “Kami yakin program ini akan terus berkembang seperti yang telah dilakukan di Bekasi. Tujuan utama adalah untuk memberikan edukasi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mempererat kemanunggalan TNI dan rakyat,” jelas Brigjen TNI Riyanto.

Menurutnya, konsep urban farming ini merupakan adaptasi dari pertanian konvensional yang diterapkan di dalam kota. Korem 051 juga berperan sebagai penghubung antara pihak-pihak terkait, termasuk dinas pemerintahan dan pemilik lahan baik dari swasta maupun lembaga negara.

“Kami juga memberikan dukungan finansial kepada petani dengan berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak lainnya agar semua berjalan dengan baik,” tambahnya.

Babinsa memiliki peran penting sebagai pendamping di lapangan. Mereka turut serta dalam setiap tahap pendampingan petani. Selain itu, Korem 051 juga membantu membuka akses bagi petani untuk menjual hasil panen mereka.

“Kami hanya menginisiasi, contoh menanam bawang, kami tidak memiliki keahlian khusus, jadi kami serahkan pada ahlinya,” kata Brigjen TNI Riyanto.

Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan lahan tidur yang seringkali menjadi masalah jika dibiarkan tidak produktif.

“Lahan tidur jika tidak dimanfaatkan justru acapkali menimbulkan masalah seperti penguasaan oleh masyarakat atau ormas, yang dapat menimbulkan konflik. Lebih baik lahan tersebut dimanfaatkan untuk bertani walaupun hanya sementara,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Brigjen TNI Riyanto juga mengajak para petani di Depok dan komunitas lainnya untuk terus semangat.

“Petani itu keren, pekerjaan mulia, semua orang butuh makan dan yang menghasilkan bahan pangan adalah para petani. Mari ajak generasi muda untuk mencintai profesi petani,” ajaknya.

Kunjungan Danrem 051/Wijayakarta ini diharapkan dapat memotivasi Kodim lainnya di wilayah Jabodetabek untuk mengembangkan program serupa. Program urban farming ini sejalan dengan komitmen TNI dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta berkontribusi dalam menekan inflasi.(Joko Warihnyo) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *