Views: 1.1K
DEPOK, JAPOS.CO – Para ulama di Kota Depok secara terang-terangan memberikan dukungan penuh kepada Dr. H. Supian Suri (SS) dan Hj. Intan Fauzi, SH, LL.M untuk maju sebagai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Depok periode 2025-2030.
Dukungan ini mengemuka dalam deklarasi yang dipimpin oleh Pembina Majelis At Taubah, Kiai Abu Bakar Madris, yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemimpin Depok selama dua dekade terakhir.
Menurut Kiai Abu Bakar, nasib para ulama, terutama mereka yang mengajar di kampung-kampung, kurang diperhatikan oleh pemerintah kota. Salah satu masalah yang diangkat adalah terkait dana bimbingan rohani (binroh).
“Kita para kiai itu nggak pernah banyak tahu. Padahal itu anggarannya untuk 2.000 ustadz yang dapat anggaran dari pemerintah daerah (Pemda). Kita sendiri yang Majelis At Taubah yang ketahuan paling tua itu nggak ada. Dulu pun cuma 20, sekarang sudah hilang,” jelasnya usai deklarasi pemenangan Supian Suri di Cilodong, Depok, Selasa (25/6/2024).
Supian Suri menyampaikan rasa terharunya atas dukungan dari para ulama Kota Depok yang mendukung dan siap memenangkan dirinya dalam Pilkada 2024 Kota Depok.
“Saya sangat berterima kasih, sangat termotivasi, dan menjadi harapan besar bahwa kita bisa membawa perubahan baik untuk Kota Depok. Alhamdulillah, para tokoh ulama dan kiai sudah merestui saya. Insya Allah mereka akan mendukung dan membantu saya untuk meyakinkan masyarakat Kota Depok serta memberi kesempatan kepada saya untuk memimpin Kota Depok 2025-2030,” ujar SS.
Terkait keluhan para ulama, SS yang kini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok non-aktif berjanji tidak akan membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan. Menurutnya, pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat dan merangkul seluruh elemen, termasuk para ulama, untuk membangun Kota Depok bersama-sama.
“Pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat dan merangkul seluruh elemen termasuk para ulama untuk membangun Kota Depok bersama-sama,” ungkapnya.
SS menegaskan bahwa program bimbingan rohani (binroh) yang sudah berjalan perlu dievaluasi agar manfaatnya benar-benar dirasakan secara adil oleh semua pihak. Ia juga menyebutkan bahwa dari 2.000 penerima binroh di Kota Depok, setiap kecamatan seharusnya bisa menerima lebih dari 100 penerima binroh.
“Harusnya setiap kecamatan bisa terima 100 lebih. Ini akan menjadi perhatian. Sebab bagaimana pun hadirnya Kota Depok tidak terlepas dari peran para tokoh agama yang memberikan kontribusi melakukan pembinaan pada masyarakat dan generasi-generasi yang akan datang,” pungkas Supian Suri.(Joko Warihnyo)
