Scroll untuk baca artikel
BeritaPandeglang

Dinilai Terlalu Besar Biaya Perpisahan di SMPN 1 Labuan, Dikeluhkan Orangtua Siswa

×

Dinilai Terlalu Besar Biaya Perpisahan di SMPN 1 Labuan, Dikeluhkan Orangtua Siswa

Sebarkan artikel ini

Views: 967

PANDEGLANG, JAPOS.CO – Kegiatan belajar pada tahun ajaran tahun ini telah mencapai tahap ahir, sejumlah sekolah berencana akan mengadakan atau menggelar kegiatan perpisahan bagi para siswa yang akan lulus dengan berbagai acara.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Namun sangat disayangkan, pada acara Perpisahan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat di SMPN 1 Labuan tersebut menjadi buah bibir oleh orang tua siswa, pasalnya biaya Perpisahan Di sekolah tersebut dinilai terlalu besar dan membuat para orang tua siswa merasa keberatan.

Informasi yang berhasil dihimpun Japos.co tiap siswa yang akan lulus di sekolah tersebut rencananya di minta Rp 500.000 untuk kegiatan Perpisahan Di Sekolahan dan jumlah Dana Perpisahan yang diminta pihak panitia tersebut dinilai terlalu besar dan sangat memberatkan.

Salah satu Orang tua siswa di SMPN 1 Labuan yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan, pada awalnya memang ada acara musyawarah namun setiap protes atau masukan dari orang tua siswa tidak terlalu digubris.

“Tadinya kan diminta Rp 650.000 untuk acara Perpisahan diluar sekolah, akhirnya ibu – ibu keberatan protes, minta Rp 300.000 namun tidak digubris akhirnya dengan hasil kesepakatan yang tidak memuaskan namun langsung diputuskan saja oleh dewan Guru dan komite sekolah tiap siswa diminta Rp 500.000 padahal masih banyak yang keberatan karena nilai tersebut terlalu tinggi,” ujarnya.

Sementara itu Ruskanda Selaku Kepala Sekolah di SMPN 1 Labuan mengatakan bahwa hal tersebut adalah keinginan siswa bukan keinginan sekolah.

” Waalaikumsalam betul ada panitia untuk kegiatan Panen karya dan Tasyakuran kelas 9, sesuai himbauan dari kepala Dinas yg melarang kegitan perpisahan, saya selaku kepala sekolah menyerahkan ke inginan anak anak untuk dibicarakan dengan komite dan wali siswa, saat itu panitia kegitan tersebut berasal dari wali siswa yang dibentuk saat rapat walisiswa, untuk besaran anggaran dan perinciannya mangga konfirmasi dengan panitia kegiatan ini benar benar ke inginan anak, saya hanya menyampaikan ke inginan anak tersebut pada komite dan komite mengundang wali siswa untuk berkaitan keinginan anak anaknya tersebut,” bebernya.

Menyikapi hal tersebut Nawawi selaku Ketua Umum LSM Pembela Masyarakat Anti Korupsi (PeMaKi) Provinsi Banten menyangkan hal tersebut.

“Di sekolah selalu saja ada beberapa oknum-oknum baik itu dari tenaga pengajar ataupun pihak komite untuk mencari keuntungan dalam segala momen, padahal kalaupun ada acara perpisahan lebih baik sewajarnya saja, jangan terlalu besar biayanya, terus itu kenapa kepala sekolah seolah cuci tangan mengatakan ini keinginan siswa bukan keinginan sekolah, seperti pribahasa maling teriak maling, seperti bukan jiwa seorang pendidik aja,” tukasnya.

Nawawi menambahkan ia meminta agar Pihak inspektorat ataupun Dinas Pendidikan, kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang agar menindak lanjuti terkait permasalahan tersebut.

“Saya harap kepada Disdikpora dan Inspektorat Kabupaten Pandeglang untuk segera menindak lanjuti permasalahan ini, jangan sampai dibiarkan, kasihan orang tua siswa yang kurang mampu harus membayar biaya sebesar itu untuk acara perpisahan anak-anaknya, saya harap segera tindak tegas agar supaya tidak ada ruang bagi oknum-oknum untuk mencari keuntungan semata,” tegasnya. (Yan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 68 DHARMASRAYA, JAPOS. CO – Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, menyambut kedatangan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Barat, Yuni Daru Winarsih, dalam kunjungan kerja yang berlangsung di Auditorium…