Scroll untuk baca artikel
BeritaRiau

Anak Karyawan Maling Kelapa Sawit Diduga Dilepaskan Papam PTPN V Tamora

×

Anak Karyawan Maling Kelapa Sawit Diduga Dilepaskan Papam PTPN V Tamora

Sebarkan artikel ini

Views: 2K

KAMPAR, JAPOS.CO – Diduga anak karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Tamora Kabupaten Kampar Riau yang tertangkap akibat maling sawit di Afdeling 4 Tamora diduga dilepaskan. Hal itu disampaikan oleh sumber yang tidak bersedia namanya disebut 3/6/24.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

“Pencurinya itu (YF) sudah dilepaskan bang,” katanya sumber.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan yang dihimpun dari sumber pelaku maling sawit bernisial YF yang merupakan anak karyawan panen sawit milik PT Perkebunan Nusantara V Tamora Afdeling 4 ditangkap serta diamankan oleh Papam-Korkam PTPN V Tamora pada malam hari tanggal (31/5/24). .

Selain mengamankan YF, Papam-Korkam PTPN V Tamora diduga turut mengamankan hasil curian YF yakni biji (brondolan) sawit sebanyak dua karung serta 1 Unit mobil damtruk warna kuning dengan stiker bertuliskan BG purba didepan yang digunakan untuk mengangkut hasil curian YF.

Ironisnya,tak lama kemudian barang bukti (BB) yakni mobil damtruk warna kuning tersebut yang sudah diamankan Papam PTPN V Tamora, diduga dilarikan anak mandor PT Perkebunan Nusantara V Tamora.

“BB mobilnya dilarikan  anak mandor satu. sekarang ditahan di pos(Pos Papam)satu orang,” ungkapnya, Sabtu (1/6/24).

Memurut Sumber, dilarikan, atau jangan jangan dilepaskan.

Diketahui, diungkapkan sumber mobil damtruk warna kuning tersebut yang digunakan mengangkut hasil curian oleh YF diduga milik anak mandor satu Afdeling 4 PT Perkebunan Nusantara V Tamora bernisial AP.

Terpisah, menurut keterangan mandor satu Afdeling 4 PT Perkebunan Nusantara V Tamora Alam Purba, keberadaan mobil damtruk milik anaknya itu, untuk mengangkut hasil produksi PT Perkebunan Nusantara V Tamora.

Kata Alam Purba, anaknya bernisial AI tinggal di rumah kebun PTPN V Tamora Afdeling 4 bersama menantunya sebagai supir jasa angkutan.

“Kalau supir2 itu ada tempat kosong (rumah)di dalam kebun ini ditempati,dari pada kita susah mencari muat pagi kan susah itu.”katanya dia diteras rumah dinasnya.

Alam Purba mengakui tidak tahu peristiwa pencuriaan brondolan sawit tersebut, dirinya mengaku saat peristiwa itu sedang melayat bersama anaknya AI (pemilik damtruk warna kuning).

Alam Purba menjelaskan, mengetahui mobil tidak ada, anaknya AI mencari i mobil tersebut belum ketemu sampai sekarang.

“Dicari dialah, namanya mobilnyakan mobil itu, ngga tahu sampai sekarang, sayapun ikut nyari,” tutipnya, Minggu (2/6/24).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *