Views: 937
PEKANBARU, JAPOS.CO – Direktorat Lalu Lintas Polda Riau menyelenggarakan kampanye keselamatan berlalu lintas, diskusi kelompok terfokus (FGD), serta penandatanganan komitmen bersama dengan para pengusaha angkutan umum dan pemangku kepentingan terkait. Acara ini berlangsung di Ballroom Hotel Grand Central, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa (28-Mei-2024) dan dibuka secara resmi oleh Kapolda Riau, Irjen Pol. H. Mohammad Iqbal.
Dalam sambutannya, Kapolda Riau menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 1 Tahun 2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Berlalu Lintas (RUNK). Rencana ini, yang memasuki tahap kedua dan berlaku dari tahun 2021 hingga 2040, menggarisbawahi pentingnya keselamatan berlalu lintas sebagai prioritas nasional.
Kapolda menjelaskan bahwa terdapat lima pilar utama yang bertanggung jawab dalam mewujudkan keselamatan berlalu lintas di jalan raya. Pilar pertama adalah manajemen sistem keselamatan, pilar kedua adalah jalan yang berkeselamatan, pilar ketiga adalah kendaraan yang berkeselamatan, pilar keempat adalah pengguna jalan yang berkeselamatan, dan pilar kelima adalah penanganan korban pasca kecelakaan lalu lintas.
“Dalam beberapa waktu terakhir, angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan umum meningkat dan menjadi perhatian publik. Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama para pengusaha angkutan umum dan pemangku kepentingan terkait, guna menekan angka kecelakaan lalu lintas,” ungkap Direktur Lalu Lintas Polda Riau dalam laporan singkatnya.
Kegiatan ini juga diisi dengan penandatanganan komitmen bersama antara pengusaha angkutan umum dan stakeholder terkait untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas) yang kondusif di Provinsi Riau. Penandatanganan ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Riau.
Selain penandatanganan komitmen, kegiatan ini juga mencakup diskusi kelompok terfokus (FGD) yang menghadirkan narasumber ahli dan berkompeten di bidangnya. Narasumber yang terlibat berasal dari kelima pilar keselamatan yang telah disebutkan sebelumnya. Diskusi ini bertujuan untuk membahas berbagai strategi dan langkah nyata yang dapat diambil untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas, khususnya pada angkutan umum.
Kapolda Riau menambahkan bahwa partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pengusaha angkutan umum, sangat penting dalam mewujudkan keselamatan berlalu lintas. “Keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu, sinergi antara pihak kepolisian, pengusaha angkutan umum, dan masyarakat sangat diperlukan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada para pengemudi angkutan umum mengenai tata cara berkendara yang aman dan mematuhi aturan lalu lintas. Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan disiplin para pengemudi, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya.
Dengan adanya kampanye keselamatan berlalu lintas dan diskusi kelompok terfokus ini, diharapkan dapat tercipta manajemen keselamatan transportasi yang lebih baik. Hal ini tidak hanya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, tetapi juga untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jasa angkutan umum di Provinsi Riau.
Kegiatan yang berlangsung seharian ini diakhiri dengan penutupan oleh Kapolda Riau. Beliau mengapresiasi seluruh pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam acara ini dan berharap komitmen yang telah ditandatangani dapat direalisasikan dengan baik. “Mari kita wujudkan lalu lintas yang aman dan tertib demi keselamatan kita semua,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah yang diambil melalui kegiatan ini, Direktorat Lalu Lintas Polda Riau optimis bahwa angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan umum dapat ditekan secara signifikan, dan keselamatan berlalu lintas di wilayah hukum Polda Riau dapat lebih terjamin.(AH)