Views: 1.2K
PASURUAN, JAPOS.CO – Bertajuk Halal Bihalal, RSUD Bangil Gelar FGD Bersama Komisi IV, Awak Media dan NGO.
Acara forum group discussion (FGD) bersama para awak media, LSM, pengurus komunitas dan Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan pada Senin (22/4) pagi.
Bertempat di ruang rapat RSUD Bangil, guna membahas terkait perkembangan dan peningkatan baik soal pelayanan maupun capaian kinerja khususnya selama triwulan pertama atau Januari hingga April 2024.
Tampak hadir dari pihak Komisi IV, DPRD Kabupaten Pasuruan dalam FGD itu adalah H.M Shobih Asrori selaku ketua Komisi IV, Hj. Siti Salamah wakil ketua Komisi IV, Muhammad Zaini, Abu Bakar (Bang Ayyub), Saifullah, Laily Qomariyah, H. Abd. Rouf, Zakariyah, dan jajaran staf RSUD Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Dalam kesempatan itu, Hayat selaku Humas RSUD Bangil, Kabupaten Pasuruan memaparkan sejumlah capaian dari yang ditargetkan yaitu mulai dari meningkatnya kepuasan layanan kesehatan terutama di unit organisasi bersifat khusus (UOBK) hingga sejumlah penghargaan yang diraih selama triwulan pertama.
“Mengenai target kinerja UOBK di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan di 2024 pada triwulan pertama, kita terealisasi melebihi dari yang ditargetkan”, kata Hayat, dalam forum tersebut.
Adapun untuk peningkatan kepuasan layanan kesehatan di UOBK itu, diantaranya seperti Indeks kepuasan masyarakat mencapai 90,39 dari target 86,70 persen. Lalu untuk standart layanan minimal, mencapai 81,44 dari target 77 persen. Dan mengenai pemanfaatan rumah sakit mencapai 100 persen.
Sedangkan nilai akreditasi, itu mencapai 96,04 dari target 93,50 persen. Dan terkait pelaksanaan program mutu dan manajemen resiko, terealisasi sebesar 92,05 dari target 80 persen. Sementara tingkat kematian untuk ibu hamil, terjadi penurunan sebesar Nol (0) dari 10 persen yang ditargetkan.
Disisi lain, pihak RSUD Bangil juga menjelaskan adanya penurunan indeks kepuasan masyarakat yaitu terhadap layanan khususnya di bagian loket pendaftaran pasien BPJS dan farmasi sehingga membuat pelayanan menjadi lama dan terjadi penumpukan pasien.
“Beberapa kali aplikasi terjadi trouble nasional termasuk untuk finger px, sehingga terjadi penumpukan pasien di loket pendaftaran. Juga masih adanya trouble SIM RS, E-RM dan juga jaringan dibagian farmasi, sehingga pasien menunggu lama dan terjadi penumpukan”, paparnya.
Dan untuk agenda kegiatan yang dilakukan pihak RSUD Bangil di tahun 2024, diantaranya meliputi perpanjangan izin operasional, pelayanan catheterization intervension laboratory, optimalisasi pelayanan kamar operasi, peningkatan pelayanan poliklinik, dan peningkatan pelayanan hemodialisis.
Selanjutnya di dalam giat FGD itu pihak rumah sakit juga memberikan waktu kepada peserta yang hadir baik dari awak media, LSM dan Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, untuk memberikan masukan ataupun keluhan terkait pelayanan yang ada di RSUD Bangil.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Abd. Rouf dari Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, untuk mendorong supaya pihak rumah sakit untuk terus mengoptimalkan inovasi dalam menanggulangi IGD apabila penuh yaitu dengan cara memanfaatkan ruangan yang kosong atau tidak dalam digunakan.
“Inovasi sangat penting, untuk itu sekarang bagaimana caranya pihak RSUD Bangil mengatasi adanya IGD atau kamar ketika dalam kondisi penuh. Kalau memang masih bisa ditangani, mengkin bisa memanfaatkan ruangan yang kosong. Dan kalau memang tidak bisa, tolong dilayani agar bisa dirujuk ke rumah sakit terdekat yang juga siap”, ungkapnya.
“Intinya masyarakat atau pasien harus tetap dilayani, apapun itu jangan sampai tidak terlayani apalagi ditolak. Selebihnya kita apresiasi”, pungkasnya.
Atas dilaksanakannya FGD dengan maksud menyerap atau menampung keluhan masyarakat terkait pelayanan di RSUD Bangil, Kabupaten Pasuruan, dalam hal ini sejumlah awak media, LSM dan juga Komisi IV juga tidak lupa memberikan apresiasasi dan berharap kedepannya terus ditingkatkan. (Wi/za)
