Views: 1.4K
SUKABUMI, JAPOS.CO – Masyarakat Dusun Ciherang dan Dusun Cisayar meliputi Desa Mekarsari serta Desa Cijangkar Kecamatan Nyalindung Sukabumi Jawa Barat, dihantui ancaman bencana tanah bergerak. Tercatat di Desa Mekarsari yang terdampak tersebut ada 21 rumah sementara di Desa Cijangkar ada 131 Rumah
Ketakutan dialami warga itu menyusul ditemukannya sejumlah retakan di bangunan dan tanah di permukiman hingga persawahan hingga saat ini, Sabtu (24/02/2024).
Adapun kejadian bencana pergerakan tanah ini terjadi 3 tahun yang lalu yaitu pada Jumat, (2/1/2021), waktu kejadian hujan turun sangat deras dan kebanyakan warga yang terdampak bencana sedang ada di dalam rumahnya masing-masing,
Sampai saat ini warga di kedua desa tersebut masih belum tersentuh oleh bantuan pemerintah Kabupaten Sukabumi’ sehingga mereka menginap atau mengungsi kerumah saudara dan tetangga, sudah hampir berjalan tiga tahun, korban tersebut menumpang tanpa kejelasan dari pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Abdurohim serta Jenal salah satu warga yang terdampak, meraka menanti Huntap (Hunian Tetap) yang di janjikan oleh pemerintah, sampai saat ini program tersebut pun belum kunjung dilaksanakan,
Rohim salah satu warga Rt05 Desa Mekarsari menuturkan tidak mengetahui kenapa dan apa kendalanya sehingga sudah tiga tahun ini Huntap(hunian tetap) belum juga di bangun, sementara menurut informasi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) telah menggulirkan anggaran dan sudah ada di dalam rekening yang terdampak bencana pergerakan tanah.
Di tempat yang sama Nia menambahkan mengaku sedih karena semua yang dimilikinya sudah habis.
“Kalau di bilang sedih yah sangat sedih, karena semua telah habis dan kenyamanan kami dikeluarga pun gak maksimal karena kami masih numpang di rumah orang, saya berharap kepada pemerintah dan dinas terkait supaya secepatnya Huntap ini di bangun,” tuturnya,
Selajn itu salah satu tokoh masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya, menduga ada pembiaran kepada para korban bencana dari Pemkab Sukabumi, karena menurut informasi BNPB telah mengelontorkan anggaran untuk korban terdampak.
“Tiga tahun yang lalu, dan udah di bikin rekening penerima, tapi kenapa sampai sekarang belum di laksanakan, hawatirnya kalau gak segera di serap dan dilaksanakan anggaran tersebut di tarik lagi,” pungkasnya. (ASR)