Scroll untuk baca artikel
BeritaRiau

Kepsek SDN 27 Danau Lancang Diduga “Nakal” Bisnis Jual LKS dan Seragam Sekolah

×

Kepsek SDN 27 Danau Lancang Diduga “Nakal” Bisnis Jual LKS dan Seragam Sekolah

Sebarkan artikel ini

Views: 2.4K

KAMPAR, JAPOS.CO – Kepala Sekolah (Kepsek) Dasar Negeri 27 Danau Lancang Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, Laila Hanum diduga bisnis jual buku LKS dan seragam sekolah.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Menurut dua orang tua murid SDN 27 Danau Lancang bernisial DM dan SG, Kepsek Laila Hanum jual buku LKS dirumah dan meminta para siswa belinya kerumah pribadinya yang tidak jauh dari tempat sekolah.

“Langsung Laila yang jual LKS, seratus tiga puluh enam ribu (Rp 136.000) itu satu paket untuk kelas V, kelas lll sembilan puluh ribu (Rp 90.00) satu paket,segitulah harganya.kerumahnya itu dibeli,kesitu pergi anak-anak (murid SDN 27 Danau Lancang)itu beli,” ungkapnya, Kamis (15/2/24).

Selain itu, kata orang tua muris Kepsek SDN 27 Danau Lancang Laila Hanum sungguh keterlaluan, meski mereka seorang tokoh masyarakat anak mereka ditekankan wajib beli LKS, jika tidak anak tidak belajar.

Sementara saat dikonfirmasi Kepsek SDN 27 Danau Lancang Laila Hanum tidak bisa dikonfirmasi di ruangannya, sedang guru-guru saat diminta tanggapannya trekait prihal tersebut tidak bersedia memberikan keterangan.

Tidak sampai di situ, Japos.co kemudian mengkonfirmasi dengan mendatangi kediamannya namun dengan hasil yang sama Laila Hanum sedang tidak ada ditempat.

Namun menurut masyarakat sekitar rumahnya menyampaikan tidak mudah untuk menemui Laila karena selalu tertutup.

Masyarakat justru membeberkan sifat aslinya Kepsek sehari-harinya dengan nada blak-blakan.Bahwa Laila Hanum jarang terlihat beratraksi(silahturahmi) dengan masyarakat sekitar. ‘Sulit ditemui baik RT bahkan tidak ada ikut organisasi keagamaan (Ibu wirid).Berapa tahun disini ngga pernah ,mana mau dia itu ikut wirid,” ungkapnya diamini sumber lain.

“Dia(Laila) ada kedatangan tamu, jarang tamunya berhasil jumpa, walaupun  ada orangnya (Laila)di dalam rumah, apalagi tamu yang datang belum dikenal sama sekali tidak digubris,nanti datang dari dalam yang disuruh, Ibu lagi istirahat, pokoknya banyak alasanlah.” bebernya.

Bahkan mereka yang memiliki anaknya sekolah di SDN 27 Danau Lancang menceritakan apa saja yang dialami atas kebijakan Kepsek.

“Pokoknya jika kita protes, atau sakit hati melihat kita, anak kita jadi imbasnya tidak naik kelas.Seperti kemarin anak yang tidak ikut vaksin disuruh diluar pagar belajar sendiri tanpa diajari guru, padahal di SDN 28 km 40 lebih banyak tidak vaksin ngga sampai segitunya.” terangnya dengan nada kesal.

“Jangankan yang dialami anak kami,Guru aja jika tidak turut, mungkin nggak nurutin perintah dia nggak bisa disuruh -suruh ya nggak dipakai (pecat),” lanjutnya dengan nada geram

Bahkan selain itu, mereka juga mengungkapkan Laila Hanum selama jadi Kepsek SDN 27 Danau Lancang diduga  jual buku LKS .”Oh iya dirumahnya (Laila Hanum)dijual LKS, ke situ anak saya beli , harga tercantum diinformasikan lewat grup aplikasi WhatsApp.” ungkapnya.

“Ini,hari ini libur, besok sudah diinformasikan beli LKS datang kerumahnya , jadi masuk sekolah semua sudah punya LKS,dua kali itu setahun.” bebernya sambil meminta nama mereka dirahasiakan.

“Ya,,baju,buku LKS beli disitu (rumahnya Laila Hanum),” ungkapnya lagi sambil menyebutkan harganya .

Selain itu, mereka pernah diminta uang pengurusan program KIP (kartu Indonesia pintar) sebesar Rp 50.000 persatu KIP bayar lewat wali kelas.”Ya, kata dia KIP bayar Lima puluh ribu kalau tidak mau, disuruh uruskanlah sendiri ke Bank,jadi kami sepakat semua wali murid dari pada ke bank kami bayar sama mereka lima puluh ribu tapi sampai sekarang ngga jadi,” ujar mereka dengan kecewa.

Bahkan mereka juga menyinggung jabatan Laila Hanum sudah puluhan tahun jadi Kepsek SDN 27 Danau Lancang tidak ganti -ganti,semenjak dijaman anak mereka murid pertama.

“Iya ,itu kepala sekolah  tidak bergantian. sudah ada dua puluh tahunan.”Cetus mereka sambil membandingkan sekolah lain.(dh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *