Views: 1.7K
JAKARTA, JAPOS.CO – Sebanyak 200 mahasiswa Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 (IBI-K57), Kamis 21 Desember 2023 siang dikukuhkan dan dilantik menjadi anggota Korps Sukarelawan Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit Perguruan Tinggi di Graha Kosgoro 1957 Kampus, Lenteng Agung Jakarta Selatan.
Pelantikan KSR PMI ditandai penyerahan sertifikat dan pemakaian rompi kepada perwakilan mahasiswa dari enam program studi IBI-K57, usai mengikuti orientasi kepalangmerahan, Hukum Humaniter, Pengantar dan Pelatihan Pertolongan Pertama. Orientasi dan pelatihan disampaikan fasilitator dari PMI Pusat, DKI Jakarta dan PMI Jakarta Selatan.
Penyerahan sertifikat dan pemakaian rompi KSR PMI dilakukan Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Kosgoro 1957, DR. Dr. HR Agung Laksono; Wakil Ketua Umum PMI Moh. Muas,SH; Rektor IBI-K57 DR. Haswan Yunaz, MM; MSi; Koordinator Peningkatan Mutu Pembelajaran dan Kemahasiswaan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III, Tri Munanto dan Perwakilan PMI DKI Jakarta dr. Sibroh Malisi.
Agung Laksono menyambut gembira dan bangga atas terselenggaranya pendidikan dan latihan ke palangmerahan. Hal ini, merupakan wujud komitmen Institut Bisnis dan Informatika KOSGORO 1957, turut melahirkan tenaga sukarelawan kemanusiaan untuk membantu korban baik yang diakibatkan bencana alam – natural disaster , maupun bencana yang disebabkan ulah manusia – human made disaster . “Termasuk tentunya antisipasi kita menghadapi pelaksanaan pesta demokrasi pemilu dan pilkada 2024 tahun.”
Panggilan Hati
Kapada 200 orang sukarelawan kemanusiaan IBI-K57, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres RI) ini mengingatkan, menjadi sukarelawan tidaklah mudah. Kita harus siap berkorban waktu, tenaga bahkan materi. Oleh karenanya menjadi relawan adalah panggilan hati. Ini tugas yang sangat mulia dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada yang membutuhkan.
“Sebagai sukarelawan saudara- saudara harus memegang teguh tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah, yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan,” tambah Agung Laksono.
Sedangkan Wakil Ketua Umum PMI Pusat, Moh Muas juga mengapresiasi terbentuknya KSR PMI IBI-K57 yang telah menjadi korps sukarelawan PMI perguruan tinggi ke 305 dari lebih 4.700 perguruan tinggi di Indonesia. Untuk itu unit KSR PMI ini harus mampu menjaga komitmen sebagai tenaga bantuan pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59. “PMI ada, tergantung (adanya) relawan,” mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini menekankan.
Dalam pelatihan ia juga menguraikan tentang Hukum Humaniter pegangan penting bagi setiap relawan PMI. Hekikatnya aturan ini bagian dari hukum publik internasional, yang terdiri dari perjanjian, hukum adat, dan prinsip-prinsip umum hukum untuk mengatur aktivitas selama konflik bersenjata dan situasi pendudukan. Hukum Humaniter mengatur perilaku pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.
Sebelum pengukuhan dan pelantikan, ditandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama IBI-K57 dan PMI Jakarta Selatan. Sebelumnya di panggung Graha Kosgoro 1957 dipertontonkan praktik pertolongan pertama, mulai dari penanganan patah tulang hingga pengangkutan korban ke dalam kendaraan (ambulance). (RIS)