Views: 1.6K
PALANGKARAYA, JAPOS.CO – Bangunan Gedung Laboratorium Komputer dan Laboratorium IPA, Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMPS) Bethel Pulau Kaladan, di Desa Pulau Kaladan, Kecamatan Manatangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, yang dikerjakan oleh pelaksana CV. Astra Gemilang, Pusat Kuala Kapuas, dengan harga kontrak Rp 360.905.000,00 bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) diduga dikerjakan asal-asalan.
Warga Desa Pulau Kaladan Udin, mengungkapkan, pekerjaan asal-asalan tersebut terlihat dari ketinggian lantai bangunan yang dikerjakan hanya sekitar 20 cm dari permukaan tanah, karena tidak menggunakan pondasi. Serta galian sloof yang dijadikan pondasi, kedalamannya dikerjakan hanya sekitar 10 cm.
Selain itu, warga setempat yang berprofesi sebagai tukang, sering mengerjakan bangunan di perusahaan sawit ini, mengatakan, cakar ayam maupun sloof bangunan yang dijadikan pondasi dikerjakan tidak menggunakan cerucuk. Serta urugan lantai yang seharusnya menggunakan tanah, dikerjakan menggunakan pasir. Sehingga dinding dan lantai bangunan tersebut, rawan mengalami kerusakan, retak dan amblas, akibat urugan pasir pondasi lantai keluar dari bawah sloof.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Drs. Aswan, M.Si., saat dikonfirmasi Jaya Pos lewat surat nomor : 045/HJP-KT/XI/2023, tanggal 09 Nopember 2023, melalui surat nomor : 1304/DISDIK/XI/2023 tanggal 13 Nopember 2023, perihal : Klarifikasi dan Konfirmasi, yang ditujukan Jaya Pos, menyampaikan, bahwa pembangunan gedung laboratorium tersebut sudah sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya-red) dan gambar kerja.
“Berikut kami lampirkan bukti foto dan gambar kerja pembangunan gedung laboratorium komputer dan laboratorium IPA SMP Swasta Bethel Pulau Kaladan (terlampir)”, terangnya Drs Aswan MSi dalam suratnya.
Namun, apa yang disampaikan oleh Drs Aswan MSi dalam surat yang ditanda tangani juga oleh, Direktur CV Megah Jaya Konsultan Pusat Palangka Raya, Joko Susilo, selaku konsultan pengawas, ternyata tidak sesuai dengan fakta dilapangan. Karena pada gambar kerja, ketinggian lantai bangunan laboratorium tersebut dari permukaan tanah, seharusnya 50 cm dikerjakan sekitar 20 cm.
Bahkan menurut warga dana yang dianggarkan untuk membangunan laboratorium tersebut, dinilai sangat besar, karena bangunan laboratorium type serupa yang dibangun oleh Dinas Pendidikan Kabuaten Kapuas di sekolah pada 2022, dianggarkan hanya menelan dana sekitar Rp 250 juta.
Selain dikerjakan asal-asalan tidak sesuai gambar maupun RAB, bangunan SMP Swasta Bethel Pulau Kaladan tersebut juga diduga menyimpang dari Perpres RI No. 15 tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2023, karena dalam Perpres tersebut tidak ada petunjuk yang mengatur bangunan DAK, tidak menggunakan pondasi (Mandau)