Views: 1.3K
PEKANBARU, JAPOS.CO – Dalam menghadapi Pemilu 2024, Peran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjadi sangat krusial untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama proses demokrasi berlangsung.
Dengan sinergitas antara TNI-Polri, penyelenggara Pemilu, dan stakeholder lainnya, upaya bersama dilakukan untuk menciptakan Pemilu yang damai dan sejuk, melibatkan Cooling System serta mencegah serta memberantas hoaks, black campaign, dan tantangan lainnya yang mungkin muncul sepanjang tahapan Pemilu.
Menjelang Pemilu 2024, TNI-Polri telah meningkatkan kerja sama dalam rangka menjaga stabilitas dan keamanan negara. Kehadiran TNI dan Polri tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pilar utama dalam memastikan jalannya Pemilu secara aman dan lancar, juga melakukan doa bersama Forkopimda Provinsi Riau. Dalam wawancara dengan Kepala Kepolisian Daerah Riau Irjen Pol M.Iqbal, Beliau menekankan pentingnya peran Polri dalam menjaga integritas dan keamanan Pemilu.
Kapolda juga menyoroti pentingnya sinergitas dengan TNI dan mengatakan, Sinergitas TNI-Polri menjadi kunci utama dalam menciptakan Pemilu yang aman dan damai. Kami bekerja bersama untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, sehingga mereka dapat menggunakan hak suaranya dengan tenang.
Irjen Pol Iqbal menyebutkan bahwa dalam upaya menciptakan Pemilu yang damai, Kepolisian Republik Indonesia aktif melibatkan diri dalam pencegahan penyebaran Hoaks dan Black Campaign. Dengan memanfaatkan teknologi canggih dan analisis Intelijen yang mendalam, Polri berusaha meminimalisir dampak negatif dari informasi palsu yang dapat memicu ketegangan dalam masyarakat.
“Selain itu, Polri juga bekerja sama dengan penyelenggara Pemilu dan stakeholder lainnya untuk merancang dan mengimplementasikan Cooling System. Ini mencakup berbagai kebijakan dan program yang bertujuan untuk menyejukkan suhu politik, mencegah konflik, dan memastikan bahwa kontestasi politik berlangsung dengan adil,” terangnya.
Dalam hal ini, Irjen Iqbal menekankan tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada pendekatan preventif.
“Kami ingin mencegah potensi konflik sebelum itu terjadi. Oleh karena itu, Cooling System menjadi bagian integral dari strategi kami dalam menghadapi Pemilu,” jelas Kapolda.
“Seiring berjalannya tahapan Pemilu, Polri juga aktif terlibat dalam pengawasan dan pengamanan lokasi-lokasi yang dianggap rawan. Peningkatan patroli dan kehadiran polisi di titik-titik strategis menjadi langkah konkret untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Upaya ini juga dilengkapi dengan pendekatan komunikatif, di mana Polri terus berkomunikasi secara terbuka dengan masyarakat untuk membangun kepercayaan,” lanjutnya.
Pemberantasan Hoaks dan Black Campaign juga menjadi fokus utama Polri. Melalui Satuan Siber Polri, upaya dilakukan untuk mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengatasi informasi palsu yang dapat mempengaruhi opini publik. Dengan bekerja sama dengan media massa dan platform daring, Polri berupaya untuk memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam semangat transparansi, Polri juga aktif berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Koordinasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap pelanggaran atau ketidakberesan yang terdeteksi dapat segera ditangani dan diatasi. Polri berkomitmen untuk menjalankan tugasnya dengan profesionalitas dan netralitas, mengedepankan kepentingan bangsa di atas segalanya.
“Sebagai langkah antisipasi tambahan, Polri juga melakukan pelatihan khusus bersama TNI yaitu Operasi Mantab Brata (OMB) Lancang kuning 2023-2024 bagi personelnya dalam menangani situasi yang mungkin timbul selama Pemilu. Ini mencakup pelatihan dalam penanganan massa, negosiasi, dan komunikasi efektif,” tegas Kapolda Riau.
Sebagai bagian dari persiapan menyeluruh, Polri juga terus meningkatkan Kapabilitas Teknologi dan Analisis Intelijen. Ini termasuk penggunaan kecerdasan buatan dalam memonitor dan menganalisis pola informasi yang muncul di media sosial dan platform daring.
Sementara itu, dalam pandangan Agung Nugroho , seorang politisi ternama juga merupakan Ketua DPD Demokrat dan Pimpinan DPRD Provinsi Riau, sinergitas antara TNI-Polri serta kerjasama dengan penyelenggara pemilu dan stakeholder lainnya adalah kunci utama keberhasilan dalam menciptakan Pemilu yang aman dan damai.
“Ketika semua pihak bekerja bersama, berbagi informasi, dan bertindak bersatu, kita dapat meminimalkan risiko terjadinya konflik atau gangguan dalam pelaksanaan Pemilu,” jelas Agung.
Rektor Universitas Lancang Kuning Riau Prof Dr Junaidi juga mengajak masyarakat Riau untuk ikut andil dalam menyukseskan pemilu 2024.
“Mari kita bantu dan dukung TNI, Polda Riau, KPU, Bawaslu untuk mensukseskan Pemilu 20224. Untuk Provinsi Riau yang kondisi demografisnya berkumpul berbagai lapisan masyarakat, suku bangsa dan hidup berdampingan, maka kita harus mampu menjaga suasana Riau yang telah terjaga dengan kondisi baik,” ujar Prof Junaidi.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau, KH Abdul Rahman Qoharuddin menyatakan komitmennya. Beliau menghimbau masyarakat di Provinsi Riau dapat menjaga keamanan pesta demokrasi lima tahunan ini.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Prof Dr H Ilyas Husti MA mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat, baik tokoh agama, tokoh Ormas dan tokoh adat serta seluruh komponen masyarakat untuk menjunjung tinggi demokrasi yang ada di Indonesia dengan berlandaskan Pancasila.
“Kami (MUI Riau) mendukung dan berterimakasih kepada Polda Riau yang telah mengandeng Majelis Ulama untuk menciptakan kedamaian di Bumi Lancang Kuning Provinsi Riau ini. MUI akan tetap bersama Polda Riau dalam menciptakan Pemilu yang aman, damai dan sejuk ditengah masyarakat “, tutup Ketum MUI Riau Prof Dr H Ilyas Husti. (Asprin Hutapea)