Views: 1.1K
BANDUNG BARAT, JAPOS.CO – Untuk memastikan pelayanan pengangkutan sampah yang optimal, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengutamakan pengangkutan yang telah terjadwal. Keterbatasan jumlah truck pengangkut menjadi faktor utama dalam kebijakan ini.
Menurut Sahria SSos, Kepala Sub Tata Usaha Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat, menyatakan berbagai kegiatan masyarakat seperti kerja bakti di lingkungan RW dan kegiatan di masyarakat desa sering meminta bantuan pengangkutan sampah.
Namun, saat ini, UPT Kebersihan memutuskan untuk sementara waktu tidak melayani permintaan di luar jadwal terjadwal.
“Kami mengalami keterbatasan jumlah truck yang tersedia, dan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti terjadi antrian yang cukup panjang. Bahkan, beberapa supir truck terpaksa menginap di lapangan sambil menunggu giliran,” ungkap Sahria pada Rabu (6/12/2023).
Sahria menambahkan Kondisi ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di Kabupaten Bandung Barat sedang menghadapi tantangan logistik yang signifikan.
Fokus pada pengangkutan sampah yang telah dijadwalkan diharapkan dapat mengoptimalkan distribusi sumber daya yang terbatas dan memberikan pelayanan yang lebih terencana kepada masyarakat.
“UPT Kebersihan juga berharap pemahaman dan dukungan masyarakat terkait kebijakan ini demi kelancaran pengelolaan sampah di wilayah tersebut,” imbuhnya.
Sahria menambahkan bahwa kebijakan ini diambil sebagai langkah strategis untuk mengatasi keterbatasan jumlah truck pengangkut sampah. Dengan fokus pada pengangkutan yang terjadwal, diharapkan proses pengelolaan sampah dapat lebih efisien dan terukur.
“Dalam menghadapi situasi ini, kami perlu mengutamakan pengangkutan sampah yang telah direncanakan. Kondisi di TPA Sarimukti yang sering mengalami antrian panjang menjadi pertimbangan utama dalam keputusan ini,” ungkap Sahria.
Ia juga menekankan pentingnya kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat untuk memahami dan mendukung langkah-langkah yang diambil guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Lebih lanjut Sahria menegaskan Pihak UPT Kebersihan berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan mencari solusi terbaik dalam mengatasi tantangan logistik ini.
“Kebijakan ini bersifat sementara dan dapat direvaluasi sesuai dengan perkembangan situasi di lapangan,” ucap Sahria mengakhiri.