Views: 184
CIAMIS, JAPOS.CO – Kebakaran lahan yang terjadi di Dusun Karangsari, Desa Cikaso, Kecamatan Banjaranyar, Ciamis sempat ancam pemukiman warga. Lahan seluas kurang lebih 5 hektare yang berlokasi di Dusun Karangsari, Minggu (29/10) tersebut, diduga dibakar oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab.
Petugas Damkar Pos WMK Banjarsari bersama Relawan Ciamis (RCS) serta anggota kepolisian dari Polsek Banjarsari, turun tangan untuk memadamkan api. Sebab, kobaran api yang membuat lahan kebakaran tersebut terus membesar, dan mengancam pemukiman warga serta pengguna jalan.
Petugas Damkar Pos WMK Banjarsari, Dikri Nur Dena Tama mengatakan, kebakaran lahan di wilayah Ampah Jati yang meliputi Desa Cikaso, Desa Sindarasa dan Desa Cigayam tersebut, kerap terjadi. Bahkan kebakaran terbilang setiap hari. “Untuk hari ini luas lahan yang terbakar sekitar 5 hektare. Maka dari itu, kami mengajak kepada masyarakat untuk bekerja sama menjaga kondusifitas. Dan juga menghindari terjadinya kebakaran,” katanya kepada para awak media, Minggu (29/10.
Dikri juga berharap adanya tindakan tegas dari aparat penegak hukum, terkait pelaku pembakaran lahan yang kerap terjadi dan membuat resah warga.
Sementara itu Kepala Desa Sindangrasa, Egi Supraya Syamsu yang ikut terjun memadamkan api, mengaku kecewa dengan perilaku masyarakat, yang selalu teledor saat melakukan pembakaran lahan.
Menurutnya, kejadian demi kejadian terbakarnya lahan ini, jelas ada unsur kesengajaan dari warga. Mengingat kejadian kebakaran lahan ini terjadi setiap hari, baik di wilayah Desa sindangrasa maupun Desa Cikaso. “Kami juga berharap kepada warga, agar tidak selalu melakukan aktivitas pembakaran sembarangan. Mengingat saat ini kemarau tengah terjadi, dan sangat mudah terjadinya kebakaran,” harapnya.
Sementara itu berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun japos.co, Damkar Ciamis mencatat ada 88 peristiwa kebakaran terjadi di beberapa daerah yang didominasi kejadian kebakaran lahan. Kebakaran itu terjadi selama musim kemarau tahun ini.
Berdasarkan catatan Dinas Satpol PP Ciamis yang membawahi Damkar Ciamis, kasus kebakaran mulai menunjukan peningkatan pada bulan Juli dengan 10 kasus. Kemudian pada bulan Agustus sebanyak 13 kasus kebakaran.
Peningkatan yang signifikan terjadi pada bulan September yang mencapai 38 kasus kebakaran. Sedangkan pada bulan Oktober mengalami penurunan dengan jumlah 27 kasus. “Memang paling tinggi itu terjadi di bulan September kemarin mencapai 38 kasus. Sedangkan di bulan Oktober ini 27 kasus. Data tersebut per 25 Oktober 2023,” ujar Kepala Satpol PP Ciamis, Uga Yogaswara, Senin (30/10).
Uga mengatakan pada musim kemarau ini banyak laporan kejadian kebakaran lahan perkebunan di beberapa titik. Meski ada juga kejadian rumah dan bangunan terbakar diduga korsleting listrik dan tungku yang masih menyala.
Sedangkan penyebab kebakaran lahan diduga karena dari pembakaran sampah dan puntung rokok. Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran kejadian tersebut. “Kami jauh-jauh hari melalui surat edaran Bupati Ciamis telah memberikan himbauan. Jangan membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan. Mengingat saat musim kemarau ini banyak lahan kering yang berpotensi mengakibatkan kebakaran,” jelasnya.
Uga menegaskan meski kejadian kebakaran mengalami lonjakan, Damkar Ciamis saat ini masih bisa melakukan penanganan. Petugas dengan sigap mendatangi lokasi kejadian ketika mendapat laporan kebakaran.
Masyarakat pun diminta untuk segera menghubungi Damkar terdekat bila terjadi kebakaran. Ada 5 Pos WMK di Ciamis yang tersebar di setiap eks kewadanan. “Alhamdulillah saat ini masih bisa tertangani. Masyarakat pun turut membantu kami dalam melakukan penanganan ketika terjadi kebakaran lahan,” pungkasnya. (Mamay)