Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Jelang Musim Penghujan Perhutani Bandung Utara Melaksanakan Mitigasi Bencana di Kawasan Hutan Cikole Lembang

×

Jelang Musim Penghujan Perhutani Bandung Utara Melaksanakan Mitigasi Bencana di Kawasan Hutan Cikole Lembang

Sebarkan artikel ini

Views: 246

BANDUNG, JAPOS.CO – Memasuki musim penghujan, Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bandung Utara ,melaksanakan mitigasi kebencanaan di kawasan hutan Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada hari Selasa (31/10).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Hadir dalam kegiatan tersebut Administtratur KPH Bandung Utara Adi Nugroho beserta jajaran, segenap Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat Amas, segenap Pemerintahan Kecamatan Lembang, Kepolisian Sektor (Polsek) Lembang Hadi beserta jajaran, segenap Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Giri Makmur Cikole,dan Lembah Harapan Jaya Adi Sutriatna Lembang beserta anggota, para mitra usaha wisata di kawasan hutan Cikole Lembang, serta undangan lainnya.

Adi Nugroho mengatakan bahwa dalam memasuki musim penghujan terdapat beberapa potensi terjadinya bencana, mulai dari banjir, longsor dan pohon tumbang. Sehingga dalam hal ini, Perum Perhutani KPH Bandung Utara mengundang semua unsur terkait untuk meminimalisir berbagai potensi bencana yang terjadi pada musim penghujan. Pihaknya sudah menginstruksikan ke BKPH Lembang, LMDH dan mitra usaha agar memperbanyak sumur-sumur resapan (biopori) untuk mengurangi debit air yang mengalir keluar kawasan hutan.

“Semua mitra dan pihak-pihak yang beraktivitas di kawasan hutan untuk membuat biopori sebanyak-banyaknya, selain melakukan susur sungai,” ujarnya.

Ketua LMDH Giri Makmur Cikole Lembang, Ida Suhara mengatakan bahwa di kawasan hutan terdapat sub-sub aliran sungai yang menyatu di aliran sungai yang berada di Terminal Wisata Grafika Cikole, lalu ke aliran sungai yang melintas ke pemukiman warga.

“Untuk mengurangi debit air ke luar kawasan hutan, di kawasan hutan telah dilakukan berbagai upaya, seperti pembuatan biopori, bendung, embung air dan normalisasi parit-parit kecil yang ada,” jelasnya.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *