Views: 191
PANGANDARAN, JAPOS.CO – Pada musim kemarau yang berkepanjangan ini, beberapa kebutuhan pokok di Kabupaten Pangandaran mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan. Salah satu bahan pokok yang mengalami peningkatan harga adalah beras, yang sekarang menjadi perhatian masyarakat di wilayah tersebut.
Harga beras medium yang sebelumnya dijual sekitar Rp10.000/kg, kini di beberapa warung eceran telah naik menjadi Rp13.000, Rp14.000, bahkan mencapai Rp15.000/kg. Kenaikan harga beras ini telah memicu respons dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) dan Dinas Perdagangan di Kabupaten Pangandaran. Mereka telah menginisiasi gerakan pasar pangan murah di beberapa titik di Pangandaran. Salah satu dari gerakan pasar pangan murah tersebut digelar di sekitar pelabuhan Majingklak di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Selasa, (24/10).
Kepala DKPKP Kabupaten Pangandaran, Sarlan, menjelaskan bahwa di Pangandaran, pasokan bahan pokok seperti beras masih tersedia, tetapi harganya telah mengalami kenaikan. “Kita memiliki persediaan beras sekitar 810 ton, sementara kebutuhan saat ini adalah 11900 ton. Data ini diperoleh pada bulan Oktober 2023, sehingga kita masih memiliki stok hingga akhir tahun,” jelas Sarlan kepada para awak media.
Untuk mengatasi kenaikan harga beras, pihaknya memutuskan untuk mengadakan operasi pasar murah. “Operasi pasar murah ini akan dilakukan di beberapa titik, dan DKPKP juga telah memiliki inisiatifnya sendiri,” imbuhnya.
Sarlan juga menyoroti kehadiran pedagang dari luar Pangandaran dalam operasi pasar murah, yang dijelaskannya sebagai bentuk subsidi silang. “Upaya ini adalah langkah pemerintah untuk mengurangi inflasi atau kekurangan, dan kami melakukannya bersama-sama. Yang paling penting, tujuan kami adalah untuk menjaga ketahanan pangan di Pangandaran,” pungkasnya. (Mamay)