Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEKALIMANTANKalimantan Barat

Pengadaan Sapi dan Dana TKD Diungkit Warga Randau Jungkal

×

Pengadaan Sapi dan Dana TKD Diungkit Warga Randau Jungkal

Sebarkan artikel ini

Views: 478

KETAPANG, JAPOS.CO – Pengadaan sapi menggunakan Dana Desa (DD) Randau Jungkal, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang Kalbar patut dipertanyakan. Pasalnya, dinilai tidak sesuai dengan peruntukannya.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Seharusnya pengadaan sapi tersebut dijadikan hewan ternak (peliharaan) dibagikan kepada warga atau kelompok untuk dipelihara supaya berkembang, namun sapi yang diterima warga Randau Jungkal tidak sesuai harapan, sudah berupa daging sapi cincang.

Pembelian sapi dengan menggunakan DD oleh Oknum Pemerintah Desa Randau Jungkal, sebanyak enam ekor dengan biaya anggaran Ratusan juta diduga telah markup, sapi-sapi tersebut pada Hari Raya Idul Adha tahun 2023 (1444 H) telah dijadikan hewan Kurban. Menurut warga, hal ini tidak dibenarkan dalam aturan apapun dan tidak ada Regulasi yang mengatur soal itu.

Terkait banyaknya laporan dari warga masyarakat desa Randau Jungkal tentang bermacam permasalahan yang ada di desa mereka, Japos.co melakukan investigasi untuk mencari informasi pada desa tersebut.

Ketika dikonfirmasi beberapa orang warga masyarakat Randau Jungkal terkait belanja DD Enam ekor sapi untuk hewan ternak tersebut, salah seorang warga membenarkan, “Benar ada sebanyak Enam ekor sapi yang dibeli di desa kami, namun tidak ada yang dibagi kan secara perkelompok untuk dipelihara, akan tetapi sapi-sapi tersebut dibagikan kepada masing-masing warga berupa daging cincang didalam kantong, dijadikan hewan potong di hari raya Idul Adha kemaren,” ungkap warga yang enggan disebut namanya kepada Japos.co, Kamis (05/10).

“kesemuanya ada Enam ekor sapi yang dibeli oleh Desa Randau Jungkal tapi tidak satu pun yang dibagi kewarga (kelompok) secara utuh per ekor, namun dibagikan sudah berupa daging ke masing-masing warga dan setau saya dalam proses pembagian daging sapi tersebut tidak ada yang sama.
Ada Lima ekor sapi yang dipotong untuk dijadikan hewan Qurban, ini atas permintaan warga, sebab dari pada tak kebagian hidupnya dan akan menimbulkan kecemburuan sosial lebih baik dipotong, adapun mengenai sapi yang seekor nya lagi ketika mau dipotong namun sapi tersebut lepas, tapi sudah tertangkap kembali, namun hingga saat ini sudah tidak tau lagi dimana keberadaan sapi tersebut, “Kata seorang tokoh masyarakat Randau Jungkal kepada japos.co jum’at (06/10).

Selain masalah sapi, beberapa permasalahan lain di desa ini dibeberkan warga kepada Japos.co diantaranya, perihal Dana TKD desa sudah selama dua tahunan berjalan. Dana tersebut diperkirakan sekitar Rp 13jt/ bulan, namun hingga sekarang TKD dimaksud tidak pernah diketahui keberadaannya, diduga dana TKD sudah dimiliki untuk kepentingan diri pribadi Kades Randau Jungkal.

“Untuk itu kami sebagai warga masyarakat desa Randau Jungkal meminta kepada pihak instansi Pemdes, Inspektorat, dan Kepolisian (Polres) Ketapang, agar bisa mengusut serta menindak lanjuti atas banyaknya permasalahan yang ada didesa kami” pinta warga Randau Jungkal.

Kepala Desa Randau Jungkal (Ba’i Sahak) Saat dikonfirmasi Japos.co (17/10) melalui Pesan WhatsApp terkait banyaknya permasalahan di Desa Randau Jungkal yang dilaporkan warga tersebut, tidak memberikan jawaban hingga berita ini terbit. (M HARISY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *