Views: 211
CIREBON, JAPOS.CO – Ribuan warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon membanjiri agenda tahunan Karnaval Budaya Cirebonan yang digelar atas kolaborasi sukarelawan episentrum Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) dan warga Cirebon.
Para pendukung Ganjar Pranowo itu bersama ribuan warga melakukan pawai kebudayaan dengan beragam kesenian khas Cirebon, yang dipadukan dengan kreativitas warga dalam menyambut karnaval tersebut.
Ketua Umum GBB Lukman Hakim mengatakan kegiatan tersebut sengaja dilakukan di perkampungan buruh nelayan yang berada di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat untuk menarik simpati masyarakat setempat yang mayoritas nelayan.
“Kami bekerja sama dengan warga di Mertasinga yang kebanyakan pekerja di sektor nelayan banyak buruh nelayan, kami kerja sama tahunan merayakan tradisi tahunan untuk mensyukuri nikmat dan hidayah dari leluhur kita, dari Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Lukman di lokasi pada Jumat (6/10/2023).
Adapun kebudayaan Cirebon yang ditampilkan dalam pawai tersebut antara lain pakaian adat, musik daerah Cirebonan, hingga karya seni dari para warga Cirebon yang diarak keliling desa sejauh 7 kilometer.
Karnaval Budaya Cirebonan dari kolaborasi GBB dan ribuan warga Gunungjati tahun ini pun disebut-sebut menjadi karnaval yang paling meriah pascapandemi Covid-19.
“Tadi kami berkeliling di seluruh desa, kami melewati sekitar 7 kilometer lebih kami disambut warga di kiri kanan untuk berdoa bersama demi kesejahteraan rakyat ke depan,” ucap Lukman.
Hal senada juga disampaikan Bong Whisnu selaku Ketua DPD GBB Cirebon Raya. Dia menyebutkan, karnaval tersebut menjadi bukti konkret dari sukarelawan GBB yang turun langsung ke lapangan bersama dengan rakyat.
“Seluruh RW di sini terlibat, seluruh stake holder di sini terlibat kita karnaval bareng, pawai bareng, keliling seluruh desa dan kami kembali lagi di pagelaran yang dilangsungkan,” kata Whisnu.
Dengan terselenggara begitu meriahnya karnaval tersebut, Whisnu mengharapkan warga Cirebon dapat lebih peduli terhadap kelestarian budaya dan kesenian Nusantara, terutama budaya dan kesenian khas Cirebon.
GBB juga turut mengajak warga Cirebon untuk bersama-sama dengan sukarelawan GBB agar mampu mengangkat budaya dan kesenian Cirebon untuk dapat terus berkembang tidak hanya di Tanah Air saja, tetapi hingga ke mancanegara.
“Ini menjadi pelajaran yang harus terus kita ingat, bahwa kelestarian budaya, tradisi harus terus dihidupkan. Memang di Cirebon di semua desa ini luar biasa mengangkat tradisi dan kesenian, termasuk di Desa Mertasinga dan kami berbaur bersama masyarakat,” ucap Whisnu. (Red)