Views: 377
KAJEN, JAPOS.CO – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq bersama dengan Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Republik Indonesia, drh. Nur Sapta Hidayat, secara simbolis meresmikan empat pabrik pakan ternak yang berlokasi di beberapa wilayah, yakni Desa Sawangan, Desa Kaliombo, Desa Lambanggelun Kecamatan Paninggaran, serta satu lagi di Desa Kayugeritan Kecamatan Karanganyar. Prosesi peresmian berlangsung di Desa Sawangan, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Rabu (27/09/2023).
Menurut Bupati Fadia mengatakan bahwa dengan adanya pabrik pakan ternak tersebut diharapkan dapat membantu para peternak di Kabupaten Pekalongan untuk memenuhi kebutuhan pakan bagi ternak-ternaknya, “Harapannya agar dengan adanya pabrik pakan ini, peternak kita tidak perlu khawatir tentang ketersediaan pakan ternak karena ini bisa diproduksi untuk enam bulan kedepan, hasil ternaknya juga akan meningkat,” jelasnya.
Bupati Fadia menekankan kepada para peternak untuk dapat memanfaatkan dan mengelola pabrik pakan ternak tersebut dengan baik. Serta ia juga mendorong para penyuluh pertanian untuk dapat membantu para petani yang membutuhkan bantuan agar hasil produksinya dapat meningkat, “Kepara para penyuluh kita harus bisa membuat para petani di Kabupaten Pekalongan ini lebih pintar. Karena saat ini ada banyak alat dan metode yang dapat digunakan untuk membantu para petani kita,” ujarnya.
Selain melakukan peresmian pabrik pakan ternak, Bupati Fadia, atas nama Pemerintah Kabupaten Pekalongan, juga memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian kepada 69 Kelompok Tani (POKTAN) dan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN). Bantuan ini mencakup 1 unit mesin tanam padi (rice transplanter), 22 unit traktor Mini (cultivator), 23 unit pompa air diesel, 19 unit mesin perontok multiguna (power thresher) untuk padi dan jagung, serta 1 unit mesin penggilingan padi (Rice Milling Unit/RMU). Alat pasca panen/perajang tembakau juga disalurkan dalam bentuk 3 paket bantuan Alsintan, unit penggilingan padi (RMU), dan alat pasca panen tembakau. Bantuan ini diberikan kepada POKTAN dan GAPOKTAN yang sebelumnya belum menerima bantuan Alsintan.
Selain bantuan peralatan pertanian, Bupati Fadia juga menyalurkan bantuan beras kepada 84.909 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan ini berupa 10 kg beras yang diberikan sebanyak 3 kali dalam sebulan, dan diserahkan kepada POKTAN, GAPOKTAN, serta KPM yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Sementaara itu, Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Republik Indonesia, drh. Nur Sapta Hidayat, menjelaskan tentang peran alat-alat pertanian dalam meningkatkan efisiensi pertanian. Menurutnya, bantuan alat-alat pertanian, atau Alsintan, memiliki fungsi penting untuk mempercepat proses pertanian, menghindari waktu terbuang sia-sia selama penanaman, dan berpotensi meningkatkan masa tanam hingga 2 ½ hingga 3 kali lipat.
Adapun dalam konteks alat pengolah pakan, drh. Nur Sapta Hidayat menuturkan bagaimana alat tersebut berperan dalam mengelola bahan baku pakan ternak dari sumber daya lokal. Dia berpendapat bahwa alat-alat ini mendorong pengembangan bisnis di pedesaan dan memberikan pendapatan tambahan kepada masyarakat, “Alat pengolah pakan ini merupakan salah satu cara untuk mengelola bahan baku yang tersedia di sekitar kita, sehingga dapat disimpan dan dijual dengan nilai tambah. Ini dapat menciptakan iklim bisnis yang berkelanjutan di pedesaan, memberikan tambahan pendapatan kepada masyarakat setempat,” katanya.
Terakhir, Ia menekankan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam pertanian, khususnya dalam hal penggunaan pupuk. Menurutnya, pupuk bisa ditemukan di kandang-kandang lokal dan bisa diolah untuk distribusi ke daerah-daerah yang membutuhkan, menghilangkan kekhawatiran tentang ketersediaan pupuk di masa depan. (Sofi)