Views: 178
TANJUNGBALAI, JAPOS.CO – Puluhan orang yang tergabung dalam Koalisi Ulama Rakyat Mahasiswa (Kurma) Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara menggelar aksi demo, Jum’at (22/9) siang di Kantor DPRD Kota Tanjungbalai, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Tanjungbalai Selatan.
Aksi demo dilakukan sebagai bentuk kepedulian atas penggusuran paksa masyarakat di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, dimulai dari kawasan Mesjid Raya Tanjungbalai menuju kantor DPRD Kota Tanjungbalai.
Para pendemo melakukan aksi dengan menggunakan mobil dan konvoi sepeda motor dengan spanduk kecaman penertiban masyarakat di Pulau Rempang.
Koordinator aksi Alrivai Zuherisa mengatakan, masyarakat pengunjuk rasa mengutuk keras aksi tindakan penertiban pulau Rempang. Pendemo, menuntut kedudukan hukum warga Pulau Rempang sepatutnya dilindungi undang-undang, sebab, masyarakat sudah mendiami kawasan Rempang sejak Indonesia belum berdiri.
“Kami mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk membatalkan rencana investasi industri di Pulau Galang demi keutuhan persatuan Indonesia. Hal ini juga mencegah konflik berkepanjangan,” ujar Alrivai ditemui, Japos.co, Jum’at (22/9) sore.
Pendemo juga menolak keras aksi petugas pembersih masyarakat Rempang menggunakan senjata.
“Kami meminta peran aktif DPRD dan Pemko Tanjungbalai agar peduli dan mendukung masyarakat Pulau Rempang dengan memberikan rekomendasi dan saran yang baik ke Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Tidak hanya itu, tokoh ulama Tanjungbalai Ustadz Ali Rukun dalam orasinya mengatakan, menolak keras kerjasama pemerintah dengan asing dengan mengorbankan warga Rempang.
“Kami melihat kesewenangan oligarki untuk mengambil keuntungan tanpa memikirkan nasib rakyat yang berada disana,” ujar ustadz Ali.
Sebagai salah satu kawasan etnik Melayu Kota Tanjungbalai memiliki hasrat kuat atas kepedulian terhadap masyarakat di Pulau Rempang.
Merespon aksi demo, Ketua DPRD Tanjungbalai Tengku Eswin mengatakan, akan menyuarakan aspirasi masyarakat. Pihaknya mengecam keras tindakan penertiban di Pulau Rempang.
“Saya minta persoalan dan usulan ini kita bahas secara humanis. Namun, saya sepaham dengan warga,” ujarnya.
Aksi demo mendapatkan pengawalan dari Polres Tanjungbalai. (Isnani)
