Views: 264
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Bukittinggi yang luasnya 25 persegi dan ,merupakan kota kunjungan wisata ,dan para tamu yang selalu menikmati keindahaan alamnya.
Salah satu objek wisata yang sehariaan dikunjungi para tamu ,adalah Jam Gadang yang merupakan jantungnya kota Bukittinggi.
Namun pemerintah kota Bukittinggi dalam hal ini ,Walikota yang peduli dengan pelaku ekonomi yang tentengan dan kaki lima selalu mendapat tempat untuk menjajakan usahanya.
Bagi pedagang makanan ringan, atau pedagang keliling dengan gerobak dorong, nama Walikota Bukittinggi Erman Safar, sudah tersurat dihati pedagang, bahkan tidak asing bagi mereka.
Erman Safar sejak diamanahkan memimpin kota Bukittinggi , sebagai Walikota, nasib dan ekonomi pedagang asongan dan usaha kecil, menjadi lirikan serta jadi perhatian. Setiap ada event atau kegiatan apapun di Kota Bukitinggi, selalu melibatkan orang banyak, baginya kegiatan itu memberikan kesan yang penuh arti dihati pedagang .
Dari keramaian , Erman Safar menyaksikan dan membuktikan rupiah berputar, dengan seiringnya ekonomi masyarakat bergerak dengan signifikan ,sekalipun recehan.
Kalau nasib pedagang sedang elok, bisa-bisa dagangan mereka disambangi dan dinikmati oleh penguasa kota Bukittinggi . Seperti makanan ringan kerupuk kuah yang membuat pengunjung tertarik untuk menikmatinya.
Sektor pedagang kecil memperoleh keberuntungan pedagang es Dawet, yang berjualan dengan gerobak dorong diseputaran proyek penampungan pedagang pasar Aur Tajungkang, Senin (18/9).
Kunjungan kerja Erman Safar meninjau pembangunan pusat penampungan pedagang pasar Aur Tajungkang (pasar bawah), Walikota tidak didampingi ajundan dari protokoler.
Postingan Fecebooknya, Selasa (19/9), bersama rombongan tidak canggung bersosialisasi dengan pedagang asongan menikmati kuliner dengan sederhananya.
Dari postingan terlihat sang Walikota dengan santai dan penuh canda, bergurau menikmati kuliner yang menghiasi keberagaman makanan ringan. (Yet)