Views: 214
CIAMIS, JAPOS.CO – Bupati Ciamis, H Herdiat Sunarya membuka secara resmi kemah bhakti kesetaraan yang digelar di Lapang Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan, Jum’at, (8/9). Kegiatan yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis tersebut diikuti oleh para peserta dari tiap lembaga pendidikan non formal atau kesetaraan se- Kabupaten Ciamis.
Bupati Ciamis dalam sambutannya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah turut serta mengikuti kegiatan pendidikan kesetaraan, meski beberapa diantaranya dalam usia yang sudah tidak muda lagi. “Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi pada para peserta yang ikut pendidikan kesetaraan baik itu paket A, B maupun C yang mempunyai semangat luar biasa sekalipun di usia lanjut,” ujar H. Herdiat.
Menurutnya, mencari ilmu adalah suatu yang diwajibkan bagi setiap orang tanpa memandang batas usia selagi ada kemauan dan kesempatan. “Pendidikan kesetaraan sangat dibutuhkan bagi masyarakat, mengingat rata-rata lama sekolah di Ciamis masih di bawah rata-rata provinsi maupun nasional. Saya berkeyakinan jika masyarakat mempunyai kemauan untuk mengikuti pendidikan kesetaraan, hal ini akan turut membantu meningkatkan usia rata-rata sekolah di Kabupaten Ciamis. Rata-rata lama sekolah kita baru mencapai 8,00 tahun, sementara Jawa Barat 8,6 tahun dan nasional 8,79. Saya punya keyakinan jika warga masyarakat melaksanakan dan menuntaskan paket B atau C rata-rata lama sekolah 9 tahun akan terwujud di Ciamis,” ungkap H. Herdiat.
Bupati Ciamis berharap kegiatan tersebut dapat dijadikan sebagai ajang silaturrahmi serta bertukar pikiran diantara peserta tentang bagaimana mewujudkan cita-cita bersama untuk Ciamis yang lebih baik maju dan sejahtera.
Sementara itu, Kadisdik Ciamis, Dr H Asep Saeful Rahmat, SIP MSi dalam sambutannya mengatakan adanya pendidikan kesetaraan ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat serta meningkatkan rata-rata lama sekolah.
“Pada tahun 2023 ini lembaga kesetaraan di Kabupaten Ciamis terdapat 37 yang meliputi PKBM dan SKB dengan jumlah sementara warga belajarnya sebanyak 11.927 orang dan tutor sebanyak 825 orang,” kata H Asep..
Tujuan pembelajaran pendidikan kesetaraan sendiri, tandas H. Asep, yaitu membekali warga belajar agar mampu memenuhi tuntutan dunia kerja untuk dapat memperoleh penghasilan. Berdasarkan hal ini, maka sangat penting warga belajar baik itu paket A, B dan C untuk memiliki kompetensi setelah mengikuti proses pembelajaran. (Mamay)