Views: 300
BANJAR, JAPOS.CO – Bekas galian pipa Pertamina di Dusun Rancakole, RT 8, RW 2, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, yang tak diperbaiki setelah pekerjaan proyek selesai membuat warga setempat geram. Pasalnya, sisa bekas galian pipa tersebut membuat badan jalan tergerus dan kondisi tepi jalan berlubang, seperti saluran irigasi hingga kerap menyebabkan kecelakaan.
Warga pun geram hingga akhirnya bersama Aksi Reformasi Pemuda dan Mahasiswa (Aksioma), mendatangkan alat berat untuk meratakan sisa galian tanah yang berada di tepi Jalan Banjar-Langensari tersebut.
Ketua RW setempat, Yanto Helmi Darmawan (55), mengatakan, sisa galian pipa Pertamina tersebut sudah terbengkalai sejak dua tahun yang lalu, tapi tidak ada perbaikan. Warga merasa kesal karena tidak adanya perbaikan tersebut menyebabkan badan tepi jalan berlubang. Seperti saluran irigasi sehingga sering menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Bahkan, beberapa korban kecelakaan akibat tidak adanya perbaikan tersebut ada yang sampai meninggal dunia. “Kami kesal sudah dua tahun tidak diperbaiki, tidak diuruk. Padahal itu membahayakan, sering terjadi kecelakaan,” kata Yanto kepada para awak media, Kamis (7/9).
Lanjutnya menyebutkan, warga sudah berupaya meminta bantuan ke pemerintah dan anggota DPRD saat ada forum-forum sosialisasi, untuk membantu mengusulkan perbaikan ke pihak terkait. Tetapi mereka hanya berjanji akan memperjuangkan agar nantinya lokasi bekas galian berlubang itu diuruk. Tapi sampai sekarang tidak pernah terealisasi.
Warga merasa kecewa, apalagi banyak pejabat pemerintah dan anggota DPRD yang kerap melintasi jalan tersebut. “Waktu ada sosialisasi apa gitu dari anggota DPRD, kami sudah meminta bantuan agar bekas galian pipa Pertamina ini diuruk. Tapi sampai sekarang nggak ada realisasi. Cuman akan diperjuangkan dan akan dibantu saja,” ungkap Yanto.
Setelah lama tidak ada perbaikan, tandas Yanto, kebetulan satu hari yang lalu ada rapat Aksioma di rumah warga yang berada tepat di depan sisa galian. Warga akhirnya meminta bantuan untuk perbaikan bekas galian pipa Pertamina. (Mamay)