Views: 384
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu diprediksi bakal dilanda masa musim kemarau yang panjang, seyogya nya akan berdampak pada sektor pertanian dan mengakibatkan hasil pertanian di daerah itu akan menurun bahkan bisa saja terjadi gagal panen pasalnya” dengan terjadinya musim kemarau yang pajang akan mengakibatkan lahan pertanian seperti sawah, ladang dan perkebunan akan mengalami kekeringan, setidaknya akan mengalami penurunan hasil panen.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko telah mempersiapkan diri ketika tejadi kemarau melanda Mukomuko, ini disampaikan langsung oleh kepala Dinas Ketahana Pangan Kabupaten Mukomuko Elxsandi Uktria Darma, S.TP, M.Ec, . Ev ketika di konfirmasih di ruang kerja nya Selasa, (5/9) 2023 Kemaren.
“Melalui Badan Pangan Nasional (BAPANAS ) kita sudah mengantisipasi adanya stok cadangan pemerinta jika terjadi krisis pangan itu sudah bisa di keluarkan. Cadangan pemerintah ini bisa kita kasihkan kalau memang sudah terjadi krisis, namaun demikian kita perlu petunjuk,” ujar Etang.
”Alhamdulillah dampak dari kemarau kita wilayah Mukomuko kususnya Provinsi Bengkulu soal dampak dari Al Nino itu belum Nampak, yang menyebabkab gabah dan beras itu mahal factor dari pulau Jawa, untuk wilayah Mukomuko kita masih bisa panen,” ungkap Plt Kadis Ketahanan Pangan.
“Untuk kecukupan stok beras maupun gabah itu sudah cukup, itupun bisa untuk mengopor ke daerah lain. Untuk kesdian stok beras kita yang ada saat ini dijekaskan Etang untuk beras berdasarkan data produksi dinas pertanian tahun 2022 dalam bentuk gabah sebanyak 63000 Ton, jika di jadikan beras berjumlah 36000 Ton beras. Degan jumlah penduduk yang ada kebutuhan beras di angka lebih kurang 18000 Ton dan masih banyak tersisa,” papar Etang.
Disamp“ setelah kita lakukan pengecekan kesedian beras yang ada di pabrik beras terbesar yang ada di Mukomuko itu masih ada berkisar 100 Ton, jadi meskipun terjadi kemarau yang panjang untuk antispasi kesedian pangan kita aman imbuh Etang.(JPR)