Views: 235
MUKOMUKO.JAPOS.CO – Seperti diketahui saat ini Indonseia tengah mengalami kemarau yang panjang, diperkirakan akan terjadi hingga akhir bulan Otober mendatang, ini merupakan hasil prediksi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu bahwa akan terjadi masa kemarau yang panjang dampak dari adanya Al Nino yang mengakibatkan suhu panas yang cukup tinggi, termasuk terjadi di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Oleh karna nya akan berdampak pada sektor bidang pertanian di Kabupaten Mukomuko. Untuk mengantisifasi situasi ini Dinas Pertanian Mukomuko akan melakukan langkah yang dapat berdampak pada sektor pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko M Rizon S.HUP melalui (Kabid) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Novi Harianti SP ketika ditemui di ruang kerjanya Selasa, (5/9) mengatakan,” hingga saat ini Kabupaten Mukomuko belum terlihat adanya pengaruh dari Al Nino yang memang sudah terjadi di Indonesia, untuk sementara ini Kabupaten Mukomuko hanya mengalami kemarau dengan curah hujan yang cukup rendah sehingga kelebaban lana pertanian dan perkebunan terjadi penurunan ujar Novi.
“ Untuk sementara ini petani di Kabupaten Mukomuko masih bisa panen dengan baik, kita ketahu belum ada yang gagal panen, masih bisa panen seperti biasanya , jika memeng ada yang sedikit hasil panen nya berkurang, mungkin dikarenakan terjadfinya waktu tanam nya saja yang tidak serempak, yag lain wantu tanam sudah dimulai yang lain masih belum” kata Novi.
Novi Juga mengatakan, jika memang terjadi musim kemarau yang berkepanjangan, kita sudah memepersiapkan langkah untuk mengatisipasi terjadinya hal tersebut papar Kabid Bidang Tanaman Pangan dan Hurtikultura pada Japos.co.
“Ketika terjadi kekeringan lahan, kita sudah bekerja sama dengan dinas- dinas terkait, dan jika terdapat tanama petani yang rusak disebabkan kurang nya kelembaban air kita juga sudah memepersiakan obat- obatan untuk mengatasi nya. Saat ini kita punya persedian pompa air yang suatu ketika di butuhkan , untuk stok obat dan pupuk kita sudah punya walau pun belum begitu banyak dikarenakan pemerintah kita masih kekeurangan anggran. Yang pastinya untuk kesdian kita dalam menghadapi musim kemarau ini kita sudah aman” tambah Novi.
Sementara Kabid Penyuluhan dinas pertanian Mukomuko Eva Mardianti mejelaskam” untuk mengangtisipasi musim kemarau ini, kami sudah menghubungi Korlup-korlup, sebagian korlup itu mengatakan bahwa perubahan cuaca Al Nino itu belum ada Nampak dampak nya dengan pertanian tapi kami sudah berusaha kemaren melaksanakan pelatihan dengan melakukan pembuatan pupuk organik menyonsong sekira nya jika memang Al Nono itu ada ujar Eva.
Dengan pelatihan- pelatihan terhadap petani menghimbau untuk tidak menggunakan pupuk kimia, pasalnya, dampak dari pupuk kimia tersebut akan terjadi kekeringan , semetara kita mengatasi kekeringan.
Saat ini sumber air kita masih berfungsi, jadi dampak dari Al Nino di Kabupaten Mukomuko ini belum nampak, hujan di daerah kita ini masih merata tidak terjadi kemarau seperti yang dialami olah daerah lain. Ini adalah salahsatu cara kami sebagai penyuluhan dengan cara membuat pupuk organic dengan memfaatkan sisa- sisa rumah tangga, seperti sisa sayur dan buah dengan tujuan menjaga kelebaban tanah . kami sudah melaksanakan di tiga BPP, dalam satu BPP terdapat Lima BPP dalam satu titik kumpul tandas Eva.(JPR)