Views: 221
BANJAR, JAPOS.CO – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Banjar, Fuad Hanif mengungkapkan, bahwa kasus orang dengan HIV/AIDs (ODHA) di Kota Banjar, jumlahnya terus bertambah. Bahkan Jawa Barat sendiri masuk 5 besar nasional. Sehingga harus ada upaya pencegahan dini.
Oleh karena itu, untuk menekan angka tersebut, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) bersama IDI Kota Banjar, gencar melakukan sosialisasi penanganan HIV/AIDS dan LGBT. Salah satunya dengan melaksanakan sosialisasi di SMAN 1 Banjar, Jumat (18/8), dengan cara safari keliling ke sekolah-sekolah. Adapun targetnya adalah para pelajar sekolah menengah atas (SMA).
Fuad mengatakan, beberapa materi yang dipaparkan di antaranya tentang bagaimana cara penularan HIV, perjalanan virus HIV sampai AIDS. Kemudian, gejala dari penderita HIV sampai AIDS dan upaya pencegahannya. “Edukasi yang kami sampaikan, terkait bagaimana para pelajar ini memahami bahaya HIV/Aids dan cara pencegahannya,” kata Fuad kepada para awak media, Jumat (18/8).
Adapun untuk hubungan sesama jenis, lebih pada pemahaman tentang pelanggaran norma-norma agama, dan faktor resiko yang menjadi penyebabnya. “Saya rasa masih kurang untuk sosialisasi ini. Karena harus banyak edukasi dari komite penanggulangan AIDS KPA. Ini kita juga berkolaborasi dengan KPA,” kata Fuad.
Sementara itu, Pelaksana Program KPA Kota Banjar, Syahid Burhani mengatakan, berdasarkan data yang ada di KPA dari Januari sampai Juli 2023, terjadi penambahan kasus ODHA sebanyak 34 orang.
Sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan, pihaknya akan berupaya untuk menggencarkan sosialisasi dan edukasi ke sekolah-sekolah. Selain itu juga ke sejumlah komunitas rentan berisiko. “Data sampai bulan Juli itu terdapat penambahan sebanyak 34 kasus. Laki-laki 25 orang dan perempuan 9 orang. Kami juga akan melanjutkan validasi data dengan Dinas Kesehatan,” tandasnya. (Mamay)