Views: 414
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Sistem Administrasi Manunggal Diatas Satu Atap (SAMSAT) atau one roof system adalah suatu sistem administrasi yang dibentuk untuk memperlancar dan mempercepat pelayanan, kepentingan masyarakat yang kegiatannya diselenggarakan dalam satu gedung, dan juga merupakan sistem kerjasama terpadu antara POLRI, Dinas Pendapatan Provinsi dan PT Jasa Raharja (Persero) dalam pelayanan untuk menerbitkan STNK dan Tanda Nomor kendaraan, di keluhkan oleh masyarakat yang berkepentingan mengurus surat kendaraannya.
Ramlan Sirait warga Hatonduhan Simalungun mengungkapkan kekecewaannya terhadap SAMSAT Simalungun yang merupakan obyek utama, sistem pelayanan birokrasi terkait pengurusan Surat kendaraan bermotor, tidak sesuai dengan tata kerja.
Dimana dirinya sebagai pihak yang berkepentingan mengeluh karena tidak efisiensinya pelayanan, baik dari segi waktu maupun dari segi lainnya.
Ramlan Sirait mengeluh karena lamanya proses pembuatan balik nama BPKB yang menghabiskan waktu selama 3(tiga) bulan lebih tak kunjung selesai sampai hari ini.
Ramlan Sirait mengungkapkan, dirinya mengurus ganti nama BPKB pada tgl 20 Mei 2023 lalu, langsung ke loket bagian pengurusan BPKB.
Bahkan pihak samsat menyatakan, jika sudah selesai akan di kabari melalui pesan singkat ke nomor pribadinya yang telah di minta pegawai samsat saat itu.
“Kesal dan tentu kecewa saya lae, koq sampai detik ini belum ada kabar dari SAMSAT udah siap atau belum. Karna menurut peraturan yang saya tahu, paling lama hanya 3 bulannya sejak pengurusan ini koq lama kali sampe tiga bulan lebih udah mau masuk 4 bulan,” ucap Ramlan dengan nadah kesal.
Lanjut Ramlan Sirait, Ini terjadi karena mereka menumpukkan arsip masuk dalam kapasitas besar dan tidak segera di proses sehingga berdampak sangat buruk bagi kepuasan konsumen. “Salah satu instansi pemerintah yang mempunyai kewenangan dalam hal mengurusi surat-surat kelengkapan dan kepemilikan mengenai kendaraan bermotor adalah kantor SAMSAT,” ucap Ramlan Sirait.
Di akhir pertemuan Ramlan Sirait dengan tegas meminta kepada Koordinator Samsat agar mengevaluasi kinerja pegawai pada kantor SAMSAT Simalungun merupakan obyek utama, Sistem pelayanan birokrasi terkait pengurusan Surat kendaraan bermotor.
“Harapan saya kedepan, pihak samsat harus bekerja maksimal, optimal dan kredibel serta jangan mendahulukan pengurusan apapun itu yang melalui calo,” tutup Ramlan Sirait.
Mawar Samosir ketika di hubungi melalui telepon Watshapp mengatakan, kalau dirinya berada di perdagangan dan mengarahkan kepada salah satu pegawai bernama Puad.
“Maaf pak, saya di perdangan, atas nama siapa pak? Nama STNK nya atas nama siapa pak? setelah awak media mengatakan kalau STNK atas nama Ramlan Sirait, mawar Samosir langsung menjawab oooow pak sirait dari Hatonduhan ya pak ? Gini pak saya di perdagangan langsung saja ke pak Puad ya pak,” kata mawar Samosir mengakhiri. (Zul)