Views: 253
BANDUNG, JAPOS.CO – Makanan Jepang (Japanese food) belakangan cukup digandrungi oleh beberapa kalangan, dari muda sampai tua. Tak jarang, beberapa menu seperti chicken teriyaki, yakiniku, katsu, minuman ocha, dan lain sebagainya ditemukan di stan-stan pusat kuliner dan penganan.
Artinya, makanan itu bisa dijadikan sebagai peluang bisnis bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Melihat peluang tersebut, sukarelawan Ganjar Sejati menginisiatori pelatihan memasak Japanese food bagi kaum milenial dan ibu-ibu di Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (12/82023).
Koordinator Wilayah Ganjar Sejati Bandung Raya Imam Turniman mengatakan, dalam pelatihan ini, pihaknya menyasar berbagai kalangan, mulai kaum milenial hingga ibu-ibu rumah tangga. Menurut dia, puluhan peserta yang hadir sangat antusias mengikuti jalannya kegiatan ini.
“Kami melaksanakan pelatihan memasak Japanese food untuk masyarakat Kampung Tagog Kulon, Desa Cimekar. Yang hadir pada kesempatan ini adalah ibu-ibu, perwakilan karang taruna, dan masyarakat umum,” ungkapnya di sela-sela kegiatan.
Imam menyatakan para peserta diajari cara memasak chicken teriyaki dan yakiniku. Menurut dia, pelatihan ini digelar untuk menambah kreativitas milenial dan ibu-ibu dalam membuat kuliner, sehingga masakan mereka lebih inovatif serta kekinian.
“Sukarelawan Ganjar Sejati melihat potensi masyarakat tentang kuliner. Karena itu, kami pikir kuliner sebagai peluang usaha untuk masyarakat yang sangat bagus,” tuturnya.
Sukarelawan pendukung Ganjar Pranowo ini juga menghadirkan seorang chef yang juga berkecimpung dalam usaha kuliner japanese food agar para peserta lebih memahami dan mudah mempraktikkannya di rumah.
“Masyarakat kesulitan mencari resep dan praktiknya. Karena itu, Ganjar Sejati menghadirkan chef yang ahli untuk mengenalkan masakan Jepang dan mempratikkannya di hadapan masyarakat,” katanya.
Ganjar Sejati juga akan memberikan pendampingan lanjutan hingga warga di Kabupaten Bandung yang ikut pelatihan ini mahir membuat masakan asal Negeri Sakura tersebut.
Imam berharap setelah adanya kegiatan ini, warga termotivasi dan membuka usaha kuliner, sehingga ke depan mampu mengangkat perekonomian keluarga.
“Ganjar Sejati juga memberikan konsultasi kuliner lanjutan setelah ini. Jadi, bukan hanya pelatihan kali ini. Harapan kami, masyarakat juga bisa memiliki usaha UMKM di bidang kuliner,” katanya.
Imam mengatakan pihaknya terinspirasi dari sosok bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo dalam menggelar pelatihan ini. Dia menilai gubernur Jawa Tengah tersebut kerap blusukan untuk mengetahui kondisi warganya dan memberikan solusi konkret di lapangan.
“Jelas, Bapak Ganjar sangat menginginkan masyarakat bisa melakukan hal-hal positif. Jadi, kalau masyarakat sedang kesulitan, kami langsung turun ke masyarakat. Karena itu adalah pesan dari calon presiden kami, Bapak Ganjar,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Ganjar Sejati bersama warga Kabupaten Bandung yang ikut pelatihan berharap dan mendoakan Ganjar Pranowo menjadi presiden Indonesia periode 2024-2029.
Sementara itu, Ida Royani sebagai peserta pelatihan mengatakan dirinya mengetahui menu baru japanese food seperti chicken teriyaki untuk dimasak di rumah.
“Alhamdulillah bertambah ilmu dalam memasak. Masaknya jadi lebih bervariasi. Biasanya masak menu itu-itu saja. Nanti bakal dipraktikkan di rumah,” katanya.
Ida juga akan membagikan ilmu memasak ini kepada kerabatnya yang tak sempat hadir dalam kegiatan itu. Dia juga berniat membuka bisnis kuliner. Apalagi, masakan-masakan semacam itu sedang digandrungi masyarakat.
“Insya Allah nanti ke depannya membagikan cara memasak ini kepada yang lain. Dan, kalau ada rezeki, saya mau buat usaha jualan makanan ini,” ujarnya.
Ida juga berharap Ganjar Pranowo dapat memajukan dan menyejahterkan masyarakat Indonesia jika terpilih sebagai presiden Indonesia.
“Semoga Bapak Ganjar menjadi presiden 2024, sukses memajukan Indonesia dan rakyat sejahtera,” ucapnya.(Red)