Views: 263
PEMATANGSIANTAR, JAPOS.CO – Puluhan proyek drainase dilingkungan PUTR kotamadya Pematangsiantar yang sedang di kerjakan kontraktor di jalan Bukit meratur, dan Jl. Darusalam Gg. Prima pematangsiantar, diduga asal jadi alias “amburadul”.serta pemborosan Anggaran. Proyek yang nilainya rata-rata Rp 200 juta, selain asal jadi dikawatirkan tidak selesai dan tidak sesuai dengan bestek.
Salah satu proyek pembangunan drainase Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase yang Terhubung Langsung dengan Sungai, Rehabilitasi Drainase Jl. Darusalam Gg. Prima yang bersumber dari APBD Kota Pematang siantar tahun 2023 selama 90(Sembilan puluh) hari kalender dan masa pemeliharaannya selama 180( Seratus delapan Puluh ) hari kalender dengan anggaran sebesar Rp. 199.634.000,00 Seratus sembilan puluh sembilan juta, enam ratus tiga puluh empat ribu rupiah yang di kerjakan oleh CV Liana/ Sony Frans Eben Ezer Tambunan/ Wakil Direktur Hal tersebut sesuai Hasil pantauan dilapangan, pada hari kamis 10/08/ 2023 pukul 9:45 Wib.
Proyek yang di kerjakan oleh anak mantan kadis PUTR, terpidana kasus korupsi, sejumlah proyek di kota pematangsiantar Sony Frans Eben Ezer Tambunan, banyak di soal oleh warga masyarakat yang terhubung dengan pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut.
Salah satunya Rehabilitasi Drainase di Jl. Darusalam Gg. Prima yang bersumber dari APBD Kota Pematang siantar tahun 2023 menuai protes dari warga sekitar berinisial (Paimin) RT.001 dan (Nano) serta (Sugeng) juga selaku warga setempat mengungkapkan, keberatan mereka terhadap pelaksanaan pengerjaan proyek drainase untuk pembuangan air menujuh ke saluran induk, dengan mengorbankan jalan yang belum ada dua tahun yang pembangunannya juga dari anggaran APBD kota pematangsiantar tahun 2021.
Menurutnya, Penggalian drainase dengan menghancurkan jalan tersebut, agar pembuabgan air dari pemukiman warga bisa dengan lancar di alirkan melalui pembangunan drainase tersebut, namun yang jadi persoalannya, kenapa harus merusak jalan dengan cara menghancurkan jalan rabat betton yang tadinya di bangun secara gotong royong oleh warga sekitar agar jalan tersebut segera dapat di lalui.
Namun di hancurkan sehingga akses jalan keluar masuk warga terganggu adanya proyek amburadul tersebut,
“Kami warga di sini sangat keberatan bang, kemapa jalan yang di bangun rabat betton itu di rusak sedangkan setiap saat warga memakai jalan itu, aturannya dekat jadi jauh. sayang kali uang yang di gunakan untuk jalan rabat betton itu sia-sia hanya pemborosan akhirnya. Juga baru dua tahun ini jalan itu di bangun bang ucap Paimin dan kawan- kawan dengan nada meninggi,” jelasnya.
Lanjut paimin dan kawan-kawan seharusnya anggaran sebesar tersebut di manfaatkan untuk pembangunan jalan lain yang seharusnya jadi prioritas untuk di bangun bukan jalan yang baru di bangun justru di rusak.
“Kenapa lah jalan yang baru di rusak. Padahal masih ada jalan yang rusak justru tidak di perbaiki ucap Paimin dan kawan-kawan,” terangnya.
Warga sekitar juga mengharapkan pengawasan dari Dinas PUTR Siantar untuk mengawasi kerja rekanan, agar proyek tidak sia-sia Nantinya (Zul)