Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINERiauSUMATERA

BMKG Pekanbaru Himbau Masyarakat Tidak Panik ; Kondisi Udara Kota Pekanbaru Tidak Mengkhawatirkan

×

BMKG Pekanbaru Himbau Masyarakat Tidak Panik ; Kondisi Udara Kota Pekanbaru Tidak Mengkhawatirkan

Sebarkan artikel ini

Views: 169

PEKANBARU, JAPOS.CO – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus melanda Provinsi Riau. Menurut data yang dirangkum dari BPBD Riau, Karhutla terjadi di beberapa wilayah seperti Kota Pekanbaru, Rohil, Dumai, Bengkalis, Pelalawan, Inhil dan Kampar.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Berdasarkan data dari pihak BMKG yang mengamati secara terus menerus, bahwa kondisi cuaca atau iklim di bulan Juli dan Agustus 2023 merupakan puncak musim kemarau dan berpotensi terjadinya kekeringan.

Menanggapi isu yang berkembang saat ini, pihak Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru membantah bahwa Kota Pekanbaru dan sekitarnya diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau.

BMKG menyebutkan, berdasarkan tingkat kepekatan udara menunjukkan angka PM 2,5, ini masih dikategorikan baik hingga sedang, sehingga belum mengganggu kegiatan masyarakat dalam beraktivitas.

Kepala Stasiun Meteorologi SSK II Pekanbaru, Ramlan mengatakan, berdasarkan Pemantauan dari alat kualitas udara angka PM 2,5 Tanggal 04 Agustus 2023 mulai Jam 00.00 hingga 20.00 WIB , nilai rata-rata PM2,5 di kota Pekanbaru pada umumnya Kategori baik-sedang.

“Kami dari pihak BMKG, menanggapi isu yang beredar, dihimbau untuk seluruh masyarakat agar tetap memantau informasi melalui website atau situs resmi BMKG,” kata Ramlan, Sabtu (05/08/2023).

Saat ini, lanjut Ramlan, kondisi udara Kota Pekanbaru masih layak dan tidak mengkhawatirkan sehingga masyarakat tidak perlu panik dengan isu yang berkembang saat ini.

“Kondisi udara Kota Pekanbaru saat ini masih dalam keadaan sehat dan tidak mengkhawatirkan, kepada masyarakat dihimbau tidak usah panik dengan isu yang berkembang,” ungkap Ramlan.

Ramlan menambahkan, pihaknya akan selalu memberikan informasi secara real time kepada masyarakat.

“Bahwa memang pada bulan Juli,  Agustus hingga September yang akan datang puncak musim kemarau dan menyebabkan kekeringan, namun kondisi tersebut masih dalam kondisi aman dan tetap dalam kewaspadaan,” tutup Ramlan. (AH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *