Views: 262
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Kepala SMP Negeri 10 Mukomuko (Kepsek) Yeni Minarni SPd MPd Desa Agung Jaya, Kecamatan Air Manjuto, Kabupaten Mukomuko, Provinsi kembali bikin geger, padahal permaslahan sebelumnya belumlah tuntas terkait adanya perlakuan yang kurang menyenangkan terhadap salah seorang murid.
Sebelumnya puluhan pelajar disekolah tersebut melakukan aksi demo terhadap Kepala Sekolah saat memimpin upacara bendera. Aksi tersebut dipicu diduga Kepsek SMPN 10 Mukomuko menendang kepala murid saat mendapat teguran oleh salah seorang guru di meja piket dengan alasan murid bernama MR tidak membuat tugas mata pelajaran yang dipegangnya, sehingga MR mendapat teguran oleh guru yang bersangkutan yaitu Parjono.
Teguran tersebut tidak hanya terhadap MR saja, namun ada empat murid lainnya yang dapat teguran dengan hal yang sama. Saat Parjono memberikan teguran terhadap empat orang anak tersebut Parjono menyuruh MR dan rekan nya jongkok dilantai sebagai bentuk hukuman dari Parjono. Teguran tersebut ditanggapi dengan senyum- senyum oleh MR.
Melihat MR mendapat teguran dari Parjono ditanggapi dengan senyum- senyum tanpa diketahui Parjono Kepsek yang berdiri di belakang Parjono maju dan mendarakan tendangan di kepala MR dibagian jidat sebelah kanan dan Parjono pun tidak mengira kepala sekolah akan melakukan itu.
Dengan adanya informasi yang sempat muncul di pemberitaan terkait peristiwa tersebut Kepala SMP Negeri 10 Mukomuko Yeni Minarni membantah berita tersebut dan mengklarifikasi bahwa dirinya ridak pernah melakukan hal tersebut terhadap yang bersangkutan.
Namun permaslahan terus berlanjut, pada Selasa Sore 1 Agustus 2023 di sebuah bengkel di Desa Tirta Makmur SP 5 MR didatangi seorang oknum polisi dengan menggunakan kaos polisi menggunakan mobil polisi. Menurut MR” saat bertemu oknum polisi, oknum polisi tersebut langsung menelpon kepala sekola dengan cara Video Call (VC) dan MR diminta menerima telepon yang sudah tersambung dari kepala sekolah.
Dalam sambungan VC tersebut kepsek Yeni Minarni mengatakan,” kamu jangan mengarang cerita hoax ya, mencemarkan nama baik, nanti kamu bisa di penjara,” kata Kepsek. Ini di sampaikan langsung MR ketika dikonfirmasi Rabu, (2/8) setelah Japos.co ini mendapat kabar tersebut.
MR juga mengatakan,” tidak sampai disitu kata MR. Saya yang saat itu bersama saudara saya di bengkel pak polisi menyuruh saya berbohong untuk mengakui bahwa saya tidak ada di tendang oleh kepala sekolah dan diminta untuk menyalahkan guru, karena saya merasa takut saat itu saya hanya bisa nurut dan menyebut apa yang diperintahkan pak polisi,” ungkap MR.
“Apa yang saya katakan yang diperintahkan pak polisi itu di merekam dan di videokannya,” ujar MR. Karena merasa terancam disekolah saya melaporkan peristiwa itu pada guru,” papar MR saat berada di Kantor Desa Agung Jaya.
Guru yang saat itu menegur RM yaitu Parjono karena tidak bikin tugas juga membenarkan bahwa MR memang di tendang oleh kepsek.
“Benar, didepan saya sendiri ibu kepsek menendang MR mungkin kepsek tidak terima MR ditegur saya ditanggapi senyum-senyum. Dan saya tidak tahu bahwa ibu kepsek berada di belakang saya,” ujar Parjono ketika di konfirmasi pada waktu dan tempat yang sama di Kantor Desa Agung Jaya.
Untuk memastikan kebenaran apa yang di sampaikan MR dan Parjono, Japos.co mengkonfirmasi Kepsek Yeni Minarni melalui telpon cellulernya beberapa kali namun nomor tersebut tidak aktif, Japos.co berupaya menemui ke sekolah namun tidak berada di sekolah, selang beberapa waktu kemudian Japos.co kembali menghubungi kepsek dan tersambung.
Saat dikonfirmasi kepsek Yeni Minarni sedang berada di rumah kelurganya. Dan saat diminta penjelasan kebenaran apa yang disampaikan MR, Yeni Minarni tidak meberikan keterangan apa- apa hanya mengatakan saya tidak Tahu.
“Saya tidak tahu,” singkat Yeni Minarni dan HP berpindah tangan.(JPR)