Views: 259
KALBAR, JAPOS.CO – Terkait Proyek Pembangunan Gedung Kantor UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), di DLHK Provinsi Kalimantan Barat dengan nilai total Rp 27,5 Milyar (perencanaan+fisik) T.A 2021 & 2022. Menurut pihak DLHK, bahwa proyek tersebut telah selesai dilaksanakan, kendati mengalami beberapa kendala.
Salah satu paket diantara 16 proyek ini, yaitu Pembangunan Gedung Kantor UPT KPH Wilayah Sanggau Timur sempat terjadi pemutusan kontrak saat pelaksanaan, dengan bobot kurang dari 40%. Namun kegiatan proyek tetap dilanjutkan dengan metode Penunjukan Langsung (PL) oleh pihak DLHK Provinsi Kalbar, dengan hasil selesai 100%.
Ismail Akbar selaku PPK kegiatan fisik ke 16 Paket proyek tersebut mengatakan, bahwa dalam pelaksanaan kegiatan ini, pihaknya dibantu beberapa Personil tim teknis, termasuk bantek personil dari pihak DPUPR Prov Kalbar. “Proyeknya selesai, kita dibantu juga dari tim teknis dan Alhamdulillah semua kendala dapat kita Atasi” ungkap Ismail kepada Japos.co belum lama ini di kantor DLHK Kalbar.
Mengenai perencanaan teknis, tidak terbaca di system LPSE Pemprov Kalbar lantaran ada perbedaan antara Judul paket saat di tenderkan dengan judul paket pada fisik Perenncanaan teknis. Terkait hal ini, Pihak panitia lelang pada ULP LPSE Pemprov Kalbar belum dapat dikonfirmasi.
Perencanaan teknis proyek ini dilaksanakan dengan metode dikontrakkan pada tahun 2021 kepada Penyedia Jasa (PT Gubahreka KSO PT Visiprana) senilai Rp 1,4 Milyar APBD Provinsi Kalimantan barat, melalui proses Tender dengan jenis kontrak Lumpsum.
Judul proyek Perencanaan kegiatan ini terdapat perbedaan, pada saat ditenderkan berjudul “Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur-Jasa Arsitektur Lainnya” sementara output pada fisik perencanaan berjudul “Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor UPT KPH Kalimantan Barat”.
Menurut Adi Yani selaku Kepala DLHK Provinsi Kalbar sekaligus PPK pada Paket Perencanaan Teknis proyek ini, bahwa Perencanaan Teknis paket ini ditenderkan, “Perencanaannya ditender, ada 16 Kantor yang dibangun sesuai prototape dari Kementerian LHK,” ungkap Adi Yani kepada Japos.co (13/07) lalu via pesan WhatsApp.
Kendati menghadapi beberpa kendala dalam pelaksanaan proyek ini karena ada namun endingnya proyek ini selesai pula. Sebelumnya, sebagian masyarakat menyoroti proyek ini lantaran banyak terjadi review desain dan molornya progress. Namun sebagian lagi masyarakat di Kalbar megapresisai kegiatan ini. (HARDI)