Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Pekerjaan Pasangan U-Ditch Manual Oleh PT Sadewa Dipertanyakan 

×

Pekerjaan Pasangan U-Ditch Manual Oleh PT Sadewa Dipertanyakan 

Sebarkan artikel ini

Views: 492

DHARMASRAYA, JAPOS.CO – Pekerjaan konstruksi jalan, selain item pekerjaan perkerasan, terdapat juga item pekerjaan saluran drainase. Saluran drainase berfungsi untuk membuang dan mengalirkan air dari badan jalan agar tidak menggenang dan merusak struktur perkerasan jalan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Umumnya saluran drainase berupa pasangan batu. Semakin berkembangnya waktu dan teknologi, konstruksi saluran drainase menjadi lebih mudah dan cepat dengan menggunakan beton pracetak, salah satunya U-Ditch buatan manual oleh kontraktor.

U-Ditch merupakan produk beton pracetak yang dibuat menyerupai huruf U dilengkapi dengan tulangan atau wiremesh dan dicoran beton menggunakan beton mutu tinggi. Dimensi dari U-Ditch dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan dan debit air yang harus dialirkan. U-Ditch dapat dipasang baik dengan maupun tanpa tutup. Jenis tutup U-Ditch dibedakan menjadi heavy duty (biasanya digunakan pada area yang kerap dilewati kendaraan berat) dan light duty (dipasang pada sisi jalan, trotoar, atau untuk pejalan kaki).

Namun U-Dit buatan kontraktor yang dilaksankan PT Sadewa diragukan karena lantai kerja tersebut diduga kurang maximal baik tebal dan bahan cemen dan batu split, hanya paka batuani kerikil, apalagi komposisi beton di kualifikasi entah (K- berapa) tidak bisa ditafsirkan.

Hal ini disampaikan oleh pekerja proyek dari PT Sadewa yang tidak mau disebutkan namanya saat dikonfirmasi   Japos.co dilapangan, Kamis (20/7/23).

“Secara umum penggunaan U-Ditch untuk saluran drainase memiliki kelebihan sebagai berikut: Mutu terjamin karena proses fabrikasi dilakukan di pabrik beton pracetak, penggunaan beton dengan mutu tinggi sehingga bentuk dan ketebalannya lebih ringkas dan sederhana. proses pemasangan dapat dilakukan lebih cepat sehingga tidak terlalu lama mengganggu arus lalu lintas selama masa konstruksi,” paparnya.

Dan sekarang kontraktor berbuat lain sehingga memakai sistem manual alias cetak sendiri dan memakan waktu lama dan menganggu aktivitas lalu lintas sampai antrian.

“Sistem manual akan menghilangkan seperti, Finishing yang halus dan rata sehingga menambah estetika dan langsung dapat dimanfaatkan,” lanjutnya.

Sementara menurut pengguna jalan, proses mekanismenya pasangan U-Ditch lebih cepat ketimbang sistem manual dan bahan juga diragukan karena kontraktor tidak memakai bahan yang efektif sesuai kualifikasi bangunan seperti batuan spirit.

“Proses pemasangan U-Ditch didahului dengan penggalian area kerja sesuai ukuran saluran yang diinginkan. Selanjutnya, dasar saluran diberi beton mutu fc 10 untuk lantai kerja agar U-Ditch berada pada posisi yang stabil. Segmen U-Ditch diletakkan ke dalam lubang dengan menggunakan crane atau alat berat lainnya. Antar segmen U-Ditch disambungkan menggunakan plat sambung atau dengan mencocokkan sambungan pada sisi segmen dengan segmen lainnya (male and female joint). Sambungan antar segmen ditutup menggunakan mortar semen. Proses terakhir adalah pengurugan dan pemadatan tanah pada samping area pekerjaan saluran,” pungkasnya.

Jadi bila dibandingkan pekerjaan PT Sadewa yang pekerjaannya di kabupaten Dharmasraya dan lebih tepatnya di Jorong Sungai Lamak Nagari Koto Padang (Sport center Dharmasrsya) diduga main akal-akalan demi meraup sebuah keuntungan yang besar .

Pasangan penahan tebing dan pada pelebaran jalan di Batu Tembak kaki Gunung medan juga diduga pasangan batu Grip yang sangat besar-besar demi menghemat pasir dan semen.(Erman Chaniago ).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *