Views: 354
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Perihal munculnya pengerjaan proyek onderlagh yang bersumber dari anggaran dana desa di Nagori Jawa Tongah Kecamatan Hatonduhan, (Simalungun). Sepertinya sudah berhenti tanpa ada aktivitas para pekerja di lokasi areal tanah wakaf tersebut, Sabtu (15/07).
Hal tersebut diduga terhenti di karenakan pihak kelompok Serikat Tolong Menolong (STM) menolak pengerjaan onderlagh yang di ketuai Samosir.
“Kami meminta agar pengerjaan proyek onderlagh tersebut di tinjau ulang kembali oleh pangulu Jawa Tonga Frandy Raja gukguk,” ungkap Samosir.
“Malam Sabtu kami bersama warga mengadakan rapat dengan tujuan agar pembangunan onderlagh tersebut di hentikan, dengan hasil sepakat untuk pembangunan jalan di tanah wakaf tersebut berupa rabat beton dengan ukuran Lebar 2 meter dan panjang maksimal 20 meter,” terang Samosir selaku ketua Serikat Tolong Menolong ( STM)ke Japos.co.
“Kami minta agar pangulu Frandy Raja Gukguk agar meninjau ulang pengerjaan onderlagh tersebut dan merubah proyek pengerjaan yang kami usulkan, agar kedepan bisa mempermudah akses masuk ke lokasi tanah wakaf, dan kenapa kami minta ukuran yang tidak berlebihan dari yang kami minta, tujuannya agar areal wakaf tidak di persempit oleh panjangnya akses jalan,” tegas Samosir.
Hingga berita ini diturunkan pangulu Frandy Raja Gukguk belhm bisa di konfirmasi perihal di tolaknya proyek pembangunan berupa onderlagh tersebut. (R Sirait)