Views: 191
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Pemerintah Kota Bukittinggi, tidak tinggal diam terkait kelangkaan elpiji 3 kg yang meresahkan warga kota, mengantisipasi kelangkaan hal tersebut, Pemko bersikap bijak dalam hal ini kepala Daerah Erman Safar. Kelangkaan gas elpiji 3 Kg dalam kurun waktu tiga pekan terakhir membuat walikota geram.
Kelangkaan bahan bakar Liquefied Petroleum Gas (LPG) bertabung 3 Kg mestinya tidak terjadi. Menurut Walikota Bukittinggi, Erman Safar dampaknya sangat menganggu ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Melihat realita spontan Erman Safar, bersurat pada Komisi VI DPR RI. Gayung pun bersambut, dalam rentang waktu hitungan jam kesulitan masyarakat mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg langsung teratasi. Itupun setelah Ketua Partai Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade turun tangan.
Menjawab pertanyaan, Erman Safar tidak menampik sirkulasi gas tabung LPG 3 Kg di kota Bukittinggi sebanyak 2.900 tabung/hari sebelum anggota Komisi V DPR RI Andre Rosiade turun tangan.
“Sebelum terjadi kelangkaan, sirkulasi kuota gas elpiji 3 kg Bukittinggi 2.900 tabung/hari. Jumlah itu tidak sepenuhnya dinikmati warga kota. Hal itu disebabkan topografi (keadaan alam) kota Bukittinggi yang berdekatan dengan daerah tetangga”, ujar Erman Safar.
Untuk tertibnya sirkulasi peredaran gas bertabung 3 Kg, walikota Bukittinggi mengingatkan pangkalan-pangkalan Gas Elpiji 3 kg di kota Bukittinggi agar tidak menyalurkan atau mendistribusikan Gas Elpiji 3 Kg kepada pengecer.
Melalui surat edaranya No. 800/614/Disperinrin-IV/2023 yang dituangkan tanggal 16 Juni 2023 . Erman Safar mengingatkan agar pangkalan-pangkalan Gas Elpiji 3 Kg di kota Bukittinggi tidak menyalurkan (mendistribusikan) bahan bakar kepada pengecer.
“Perlu diingatkan Harga Eceran Tertinggi (HET) tetap Rp. 17.000,-“, ujar Erman. (Yet).
