Views: 192
BUKITTINGI, JAPOS.CO – Wartawan Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat bersatu menyuarakan aspirasinya menggelar aksi damai beawal stepmen Walilota, pernyataan sikap menentang pembatasan kerja jurnalis.
Aksi digelar di dua lokasi, depan rumah dinas Wako Bukittinggi dan Taman Jam Gadang dengan berorasi dan membentangkan spanduk bertuliskan pernyataan keberatan.
“Kami menyatakan prihatin dan keberatan dtepmen Walikota yang membatasi kerja jurnalis, itu penting,” dan bertanggung jawab orasi wartawan Rizki Rajo Intan dengan akspresinya lantang.
Rizki bersama rekan lainnya mempertanyakan video singkat Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar saat memberikan klarifikasi terkait pengungkapan dugaan kasus inses.
“Walikota ” jangan” salahkan kami sebagai jurnalis untuk membuat berita, masa iya harus diminta dulu, minta ijin dulu untuk acara sosialisasi yang jelas banyak pesertanya untuk publik,” kata dia.
Tugas dan fungsi wartawan mengacu pada Undang2 Pokok Pers no 40 thn 1999, pasal 3, ayat (1) pasal 4 ayat (1) dan pasal 5 ayat (1).
Ia mengatakan apapun yang disampaikan kepala daerah di hadapan masyarakat harus bisa dipertanggung jawabkan ke publik.
Dengan maksud yang disampaikan akan menjadi sumber berita.
Tugas jurnalis, jangan dibatasi, jurnalis, membuat, mencari, membuat dan mengumpulkan informasi, datang ataupun tidak diundang, wartawan tetap membuat berita, karena tugas dan fungsinya seorang jurnalis.
Ia menegaskan aksi dilakukan sebagai pembelaan kepada profesi wartawan yang tugas berimbas dalam kasus inses yang menghebohkan di Bukittinggi.
“Kendatipun jumlah wartawan tidak seluruhnya hadir tapi sudah mewakili insan pers seluruh Indonesia, sesuai UU Pers nomor 40 tahun 1999,” jelas Rizki.
Fadli Reza berharap Wali Kota dapat belajar dari kesalahan dan bersedia meminta maaf secara terbuka kepada wartawan.
“Wako diharapkan minta maaf secara terbuka, agar aksi dan pernyataan sikap ini diketahui secara umum oleh seluruh pihak,” katanya.
Wali Kota Erman Safar sempat menyinggung viralnya pengungkapan kasus inses dalam video klarifikasinya yang disebar ke publik.
“Saya sampaikan semua, kemudian viral, itu di luar sepengetahuan kami, dan kami tidak pernah meminta wartawan untuk diberitakan,” kata Erman dalam videonya yang terkesan lugu. (Yet)