Views: 163
CIAMIS, JAPOS.CO – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Dr. Asep Saeful Rahmat, S.Ip.,M.Si menggagas inovasi dalam upaya meningkatkan rata-rata lama sekolah (RLS) dengan nama Immas Gemas (Implementasi Masif Gerakan Masyarakat Ayo Sekolah).
Lomba Inovasi Daerah Kabupaten Ciamis 2023 untuk kategori ASN, inovasi Immas Gemas tersebut mampu menjadi juara 2. Dalam lomba yang digelar oleh Bappeda Ciamis.
Kadisdik Ciamis mengatakan program tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan RLS. Ia pun bersyukur inovasinya itu bisa menjadi juara 2 dalam lomba inovasi daerah untuk kategori ASN. “Alhamdulillah, prestasi ini tentunya berkat doa dan juga dorongan dari seluruh masyarakat Tatar Galuh Ciamis,” ujar Asep, beberapa waktu lalu.
Asep berharap, seluruh stakeholder untuk terus menggelorakan program Immas Gemas tersebut. Sehingga dalam pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar. “Dengan konsep Pentahelix tentunya inovasi Immas Gemas yang kini sedang berjalan bisa meningkatkan RLS Ciamis,” harapnya.
Kabid Pembinaan Paud, PNF Dinas Pendidikan Ciamis, Eka Gusha Kateesna menuturkan pihaknya saat ini terus berupaya untuk menangani anak putus sekolah untuk bisa kembali ke sekolah. Salah satunya dengan program Immas Gemas. “Dengan program ini pemerintah berupaya menggerakkan masyarakat kembali ke sekolah,” katanya.
Pada 2021, angka RLS Ciamis baru mencapai 7,92 tahun. Sedangkan target pada 2024, angka RLS Ciamis harus mencapai 8,05 tahun. Dalam program Immas Gemas tersebut, Pemkab Ciamis tentunya membutuhkan keterlibatan Stakeholder. Seperti akademisi, pelaku usaha atau badan, masyarakat, komunitas serta media. Semuanya berkomitmen dalam menggelorakan Immas Gemas.
Seperti dengan pendidikan kesetaraan, masyarakat tidak hanya mendapat pelajaran namun juga pendidikan kecakapan hidup atau keahlian. “Jadi masyarakat nantinya mendapat 2 ijazah. Yakni pendidikan kesetaraan dan sertifikat keahlian,” ungkapnya.
Sementara itu, Suhaya, Pengawas SMP mengucapkan selamat atas Program Immas Gemas menjadi yang terbaik dalam inovasi daerah. “Tentunya ini menjadi motivasi untuk para pendidik baik ASN atau PPPK untuk terus bekerja melayani masyarakat dalam hal pendidikan,” pungkasnya. (Mamay)