Views: 271
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Pengusaha paruh baya asal Kecamatan penarik Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu yang akrab disapa pak Gun tergolong pengusaha yang cukup sukses di dunia perdagangan. Baru- baru ini pengusaha bernama lengkap Gunarto ini mulai merambat ke dunia perdagangan hewan ternak sapi.
Sebelum terjun ke perdagangan sapi,Gunarto juga memiliki toko Usaha Dagang (UD) berbagai bahan material bangunan yang terletak di KJS Kecamatan Penarik. Toko bangunan yang dikelolanya cukup berkembang dengan pesat, seiring berkembangnya usaha dagang bahan bangunan Gunarto mulai merambat ke dunia bisnis perdagangan sapi terutama pada sapi potong.
Menjelang hari Raya Idul Adha yang tinggal menghitung hari. Dengan kepiawaiannya dalam berbisnis ternak sapi Gunarto dibanjiri pesanan sapi kurban, tidak hanya lokal bahkan Gunarto juga dibanjiri pesanan dari luar Provinsi diantaranya, Pekanbaru Riau dan Sumatera Barat, sedangkan untuk Provinsi Sumbar seperti, Kota Padang, Solok Selatan dan Painan.
Dikonfirmasi Selasa (20/7) lokasi peternakannya mengenai jumlah pesanan dari luar daerah Gunarto mengatakan,” untuk pesanan dari luar daerah lumayan banyak kata Gunarto, mencapai 492 ekor, sedangkan untuk lokal sementara sudah ada pesanan sebanyak 40 ekor sapi ujar Gunarto sembari menunjuk sapi- sapi pesanan.
“Untuk Pekan Baru Riau itu sebanyak 131 ekor, Kita Padang sebanyak 50 ekor, Painan 60 ekor, yang paling banyak Solok Selatan yaitu 251 ekor untuk sementara dalam daerah Khususnya Kecamatan Penarik hanya 40 ekor. Untuk luar daerah itu sudah kita kirim,” papar Gunarto.
Ditanya berapa harga masing ekor sapi ia mengatakan kalau untuk harga, masing- masing sapi harganya bervariasi sesuai besar kecil sapinya, mulai dari Rp.13 juta sampai dengan yang paling tinggi sebesar Rp.23 Juta tergantung ukuran sapinya.
“Jelang Idul Adha jika masih ada yang pesan kita akan tetap layani, dengan catatan ada uang ada barang,” ujar Gunarto sambil tersenyum.
“Untuk sapi yang kita sajikan dipastikan sapinya sehat dan gemuk sebab, selain di gunakan untuk kurban, kita tidak mau konsumen kita ada yang kecewa apalagi protes dengan alasan sapi yang kita kirim sapi yang tidak bagus, itu yang mesti kita hindari, untuk Kabupaten Painan itu sapi nya di jemput sendiri karna jarak jangkauan tidak terlalu jauh,” tutup Gunarto.(JPR)