Views: 448
KALBAR, JAPOS.CO – Diduga bermasalah dalam pelaksanaan, dua paket mega proyek rehab Sekolah Dasar (SD) dari Kementerian PUPR di Provinsi Kalimantan Barat senilai Rp 96 Milyar APBN 2022-2023 disorot masyarakat.
Kedua paket proyek tersebut yakni Rehab SD yang dilaksanakan oleh PT Lince Romuli Raya senilai Rp 50,9 Milyar. Pekerjaan pada paket ini tersebar di 11 titik lokasi, diantaranya di Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sintang, Provinsi Kalbar.
Kemudian, paket Rehab SD yang dilaksanakan oleh PT Syarif Maju Karya senilai Rp 45,1 Milyar. Pekerjaan pada paket ini tersebar di 10 titik lokasi di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Khusus paket ini hingga sekarang belum selesai dikerjakan, sementara 7 Mei 2023 kontrak selesai.
Pelaksanaan proyek ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Tahun Anggaran 2022 – 2023, dibawah Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, dengan Satuan Kerja Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Kalimantan Barat.
Lingkup pekerjaan kedua paket proyek ini adalah Pembangunan dalam rangka perawatan (rehabilitasi, renovasi, dan restorasi) termasuk perbaikan sebagian atau seluruh bangunan gedung. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dua paket proyek ini dijabat oleh Daru Suryaningwang ST MSc.
Terkait permasalahan proyek ini, Daru Suryaningwang ST, MSc enggan ditemui, saat dikonfirmasi Japos.co (12/06) di Gedung PIP2B Lantai II, Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Barat Jl. Jend. Ahmad Yani, Pontianak. Kendati ada di ruangannya, Daru tidak bersedia dikonfirmasi terkait masalah ini.
Menejemen Konstruksi Kedua paket mega proyek ini ditangani oleh pihak ketiga, yaitu PT. Amescon Berlian Sejahtera dengan Dua Kontrak sekaligus yang dibiayai APBN, satu kontrak senilai Rp 1,5 Milyar dan satu kontrak lagi senilai Rp 1,6 Milyar.
Seluruh Penyedia Jasa mega proyek Rehab SD ini hingga paket Management Konstruksi (oleh PT Lince Romuli Raya, PT Syarif Maju Karya dan PT Amsecon Berlian Sejahtera beralamat di DKI Jakarta, dalam pelaksanaan proyeknya ditengarai banyak masalah.
Masyarakat minta kepada Japos.co untuk melakukan pemantauan pada kedua mega proyek ini, mulai dari proses Tender hingga Pelaksanaanya. Hingga berita ini terbit, Japos.co telah mengumpulkan data-data dokumen terkait proyek ini untuk keperluan check and balance. (HARDI)