Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJambiSUMATERA

Gubernur Al Haris Pimpin Rapat Koordinasi Bersama KPK RI Terkait Proyek Pelabuhan Ujung Jabung Timur

×

Gubernur Al Haris Pimpin Rapat Koordinasi Bersama KPK RI Terkait Proyek Pelabuhan Ujung Jabung Timur

Sebarkan artikel ini

Views: 225

JAMBI, JAPOS.CO – Gubernur Jambi  H Al Haris memimpin Rapat Koordinasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI terkait dengan penyelesaian Proyek pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung,  bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Selasa (06/06/2023).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Acara Rakor KPK RI yang diselenggarakan secara tertutup ini mengundang Kementerian Perhubungan RI, Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) dan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Seusai acara, dalam sesi wawancara, Gubernur Al Haris mengatakan bahwa Rapat Koordinasi ini berkaitan dengan  penyelesaian Pelabuhan Ujung Jabung, di mana selama ini mengalami kendala dalam segi pembangunannya.

“Kami bersama KPK RI mengundang Kementerian Perhubungan, Kementerian PU, DPR, dan Pemkab Tanjung Jabung Timur dengan tujuan yang berkaitan dengan penyelesaian Pelabuhan Ujung Jabung. Dimana selama ini mengalami kendala-kendala yang menghambat proses pembangunan dengan melihat dari semua pihak yang terkait dengan pelabuhan itu,” kata Al Haris.

“Tentu disini kita tidak ingin uang negara yang sudah cukup banyak itu menjadi sia-sia dan tidak bisa digunakan oleh masyarakat. Maka ini penting saya kira, kami bersama PU dan Perhubungan membuat pernyataan bahwa pada hari ini ada pertemuan, dimana nanti ada bahan untuk menindaklanjuti nya dengan poin- poin penting yang disepakati bersama,” lanjut Al Haris.

Gubernur Al Haris mengemukakan, ada beberapa hal yang menyebabkan tertundanya penyelesaian Pelabuhan Ujung Jabung, yaitu status pelabuhan dan adanya miskomunikasi status tanah.

“Disini kita lihat ada beberapa hal kendala-kendala penyelesaian Pelabuhan Ujung Jabung Timur tersebut. ya, itu masalah status pelabuhan dari Pelabuhan Samudra ini menjadi Pelabuhan Pengumpul dan kedua yaitu adanya miskomunikasi perihal status tanah yang belum diserahkan Kementerian Perhubungan. Prinsipnya kita akan meneruskan penyelesaian yaitu dengan mempercepat prosesnya dan meneruskan yang sudah ada,” tutup Gubernur Al Haris. (Rizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *