Views: 341
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat hadiri kegiatan Alek Nagari atau tradisi adat daerah setempat sekaligus melepas Pawai Takruf Khatam Al Quran.
Budaya tersebut “harus dipertahankan , tradisi adat di Bukittinggi Minangkabau dikenal unik, ada arak-arakan dengan kuda, bendi, diiringi kaum ibu memikul junjungan di atas kepala, lengkap dihiasi hiburan tambua tansa dan drumband. Wakil Wali Kota Bukittinggi, Marfendi, Minggu (04/6).
Marfendi hadir dalam kegiatan Alek Nagari pawai Khatam Al Quran ke-27 di Masjid Baiturrahman, kampung Bantodarano, Kelurahan Campago Guguk Bulek berlangsung meriah dan semarak ulas Marfendi yang akrab disapa Buya.
Tradisi Alek Nagari Khatam Al Quran di Bukittinggi berlangsung lebih dari seratus tahun, artinya sudah mendarah daging bagi Pasukuan Kurai sebagai penduduk asli bahkan sebelum kemerdekaan,” kata dia.
Marfendi berharap peserta Khatam tidak berhenti belajar Al Quran setelah Alek Nagari, namun terus dilanjutkan sebagai bekal prestasi.
Sebagai bekal prestasi di dunia dan akhirat, anak penghafal Al Quran diberikan kemudahan akses pendidikan hingga perguruan tinggi, semenrara di akhirat anak akan memasang mahkota untuk orangtuanya,”kata Wawako.
“Tradisi adat diharapkan mampu menarik semangat anak kemenakan di Bukittinggi untuk selalu menegakkan nilai agama, imarah masjid yaitu memakmurkan memeriahkan masjid dengan kebaikan,”pesan Wakil Msrfendi.
Ia mengatakan sesuai dengan sebutannya, Alek Nagari juga melibatkan unsur tokoh adat dalam melestarikan budaya Minangkabau sesuai falsafah hidupnya.
“Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, adat berpegang ke agama dan agama berpegang pada Al Quran, inilah yang membuat falsafah Minangkabau, apresiasi ke seluruh Ninik Mamak Penghulu Adat yang menanamkan sejak usia dini pada anak,” kata Marfendi.
Selain menamatkan pendidikan baca tulis Al Quran, Masjid Baiturrahman juga merayakan kelulusan siswa penghafal Al Quran dalam program Tahfiz di masjid setempat.
“Anak kemenakan kami setelah tamat di Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), langsung dilanjutkan ke program tahfiz, biayanya gratis, mereka belajar pada malam hari hingga mereka terbiasa meramaikan masjid,” kata Ketua Panitia Khatam Al Quran Bantodarano, Zil Andri.
Arak-arakan pawai Alek Nagari yang mengikutsertakan belasan siswa turut dilepas pejabat pemerintahan dan tokoh adat serta tokoh agama daerah setempat. (Yet)